Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia mengakui bahwa penyegelan enam pesawat B737-400 oleh Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta sejak Selasa (23/10) mengganggu pelayanan penerbangan di rute-rute domestik. "Pesawat-pesawat Boeing 737-400 yang disegel itu biasanya digunakan untuk penerbangan domestik. Karena itu pelayanan kami terganggu hari ini (Rabu, 24/10)," kata Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, Pujobroto di Jakarta, Rabu. Penyegelan, kata Pujo, bakal mengganggu layanan penerbangan domestik terutama pada jalur-jalur gemuk seperti Jakarta- Surabaya dan Jakarta-Denpasar. Namun Pujo tidak merinci potensi kerugian akibat terganggunya pelayanan penerbangan itu. Oleh karena itu, tegasnya, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan mengoperasikan Airbus 330 yang kapasitasnya dua kali lipat lebih besar dibanding Boeing 737-400. "Pesawat lain yang disiapkan adalah Boeing 747-400," katanya. Pujobroto juga mengakui bahwa penyegelan terjadi karena pihaknya terlambat mengurus administratif kepabeanan enam pesawat Boeing 737-400 sewaan itu. "Memang terlambat, sebabnya perlu penyesuaian ketentuan baru," kata Pujo. Ketentuan baru itu di antaranya keharusan melampirkan dokumen-dokumen asli dan tidak boleh hanya salinannya. Keterlambatan yang terjadi dalam hal pengurusan perpanjangan pemberitahuan impor barang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007