Makassar (ANTARA) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan ia baru akan mengambil keputusan apakah tetap maju sebagai calon presiden atau tetap berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan April 2009 atau tiga bulan sebelum pilpres. "Pokoknya nanti April 2009 baru tahu, apa saya pulang kampung atau tidak," kata Wapres M Jusuf Kalla saat berdialog dengan jajaran direksi Jawa Pos Group seusai peresmian gedung Fajar Graha Pena di Makassar, Kamis. Sebelumnya ada pertanyaan apakah Wapres M Jusuf Kalla akan maju sebagai Capres atau tetap sebagai cawapres berpasangan dengan Presiden Yudhoyono. Selain itu ada desakan agar Wapres segera memutuskan mengenai persoalan tersebut. "Yang paling pasti, saya akan bersama-sama Presiden Yudhoyono sampai 2009. Itu paling pasti. Kemudian baru tiga bulan sebelum pilpres kita lihat kita bisa apa yang paling baik bagi bangsa," katanya diplomatis. Kalla menjelaskan selama ini ia selalu menghindar membicarakan soal tersebut. Menurutnya, apapun jawabannya pasti akan dipergunjingkan media dan hal itu justru akan membuat bangsa ini capek dengan politik. Sebagai contoh Jusuf Kalla mengatakan seandainya ia saat ini menyatakan akan maju sebagai Capres 2009, otomatis akan muncul opini "Ah gimana ini wapres tak tahu diri, masih lama sudah ingin maju." Sebaliknya, jika ia mengatakan akan tetap maju sebagai cawapres 2009 berpasangan dengan presiden SBY maka media massa pun akan menulis "Kenapa, Wapres ini tak tahu diri, partainya besar kok ngak berani, partai besar ngak punya nyali. Jadi lama-lama kita seperti keledai, apapun yang kita putuskan salah." Karena itulah, sebagai ketua umum Partai Golkar, ia telah memerintahkan Fraksi Partai Golkar untuk membuat aturan soal pencalonan dan kampanye untuk pilkada ataupun capres hanya tiga bulan sebelum pilpres. Sebelumnya Wapres meresmikan gedung Fajar Graha Pena Makassar. Gedung berlantai 17 tersebut merupakan gedung tertinggi pertama di wilayah Indonesia bagian Timur.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007