Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono menyatakan bahwa perekonomian global sudah hampir pasti akan mengalami perlambatan, terutama karena harga minyak yang melonjak, tetapi tidak akan terjadi resesi. "Saya kira hampir pasti akan terjadi pelambatan ekonomi global, cuma berapa besar pelambatannya kita tidak tahu," kata Boediono di Jakarta, Jumat. Namun Boediono memperkirakan tidak akan terjadi resesi atau penurunan perekonomian dunia secara drastis, karena melambat berbeda dengan penurunan secara tiba-tiba. Analisa yang diajukan sejumlah pihak, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF), menurut dia, hanya memperkirakan akan terjadi pelambatan ekonomi bukan resesi. "Kita tidak tahu seberapa jauh perubahan-perubahan yang akan terjadi di 2008. Jadi apakah Amerika itu akan terjadi 'soft landing atau hard landing', kita belum tahu," katanya. Mengenai bagaimana posisi Indonesia dalam kondisi seperti itu, Boediono menjelaskan Indonesia harus bersiap-siap mengantisipasi dampak yang mungkin timbul. "Tetapi ini baru skenario, bisa terjadi bisa juga tidak. Kita siap-siap saja dengan apa yang bisa kita lakukan," katanya. Boediono juga menyatakan optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada 2007 dapat dicapai. Mmengenai perlunya peningakatan investasi secara besar-besaran dalam infrastrukur pertanian, Menko mengatakan hal itu harus dilakukan secara bertahap. "Memang pertanian itu kuncinya, saya setuju itu, dan itu yang kita lakukan, tapi itukan harus ada prioritas. Sekarang kan sebagian sudah, tapi tidak akan cukup untuk merehabilitasi seluruhnya," katanya. Menurut dia, anggaran untuk keperluan pembangunan infrastruktur pertanian di APBN 2008 sudah menunjukkan adanya peningkatan. "Di APBN 2008 sudah cukup meningkat, irigasi yang sekunder dan primer serta tersier, selain di Departemen PU, alokasi ke Departemen Pertanian juga meningkat," kata Boediono. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007