Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan sebanyak 50 juta orang ikut berpartisipasi dalam simulasi kesiapsiagaan bencana pada puncak Hari Kesiapsiagaan pada 26 April mendatang.

"Tahun ini target kita 50 juta orang partisipan untuk melakukan simulasi yang sederhana. Pertama memahami bahwa apa ancamannya dan bagaimana evakuasi mandiri dengan aman," kata Deputi bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan tahun ini Hari Kesiapsiagaan Bencana mengambil tema jadikan perempuan kesiapsiagaan dan rumah adalah sebagai sekolahnya. Rumah menjadi sekolah pertama bagi keluarga untuk mengetahui evakuasi aman mandiri.

Termasuk juga memberikan pelatihan kepada awak media untuk meliput dengan aman di lokasi bencana.

"Puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana direncanakan dilakukan di Lembang akan dibuat latihan besar dan akan dipasang tanda di situ," katanya seraya menambahkan agar pengetahuan tentang Patahan Lembang semakin meningkat dan nantinya akan diberikan tanda pada titik patahan tersebut.

Selain kegiatan tersebut BNPB juga melakukan berbagai aksi seperti menanam sejuta pohon di hutan pantai di Sumatera Barat untuk mereduksi energi tsunami. Kegiatan yang sama sebelumnya juga sudah dilakukan di kawasan Pandeglang Banten.

Menurut Wisnu, pohon-pohon tersebut dapat mereduksi hingga 80 persen energi tsunami. Selain itu juga dilakukan revitalisasi Rawa Pening.

Beberapa kegiatan tersebut menjadi upaya dari BNPB untuk penanggulangan berbagai ancaman bencana yang kejadiannya terus meningkat.

"Inilah beberapa hal yang harus kita lakukan terkait dengan ancaman bencana yang kita sadari terus meningkat baik karena kerusakan lingkungan atau pencemaran," kata Wisnu.

Baca juga: 30 juta orang latihan hadapi bencana pada Hari Kesiapsiagaan Bencana

Baca juga: Relawan bencana Bekasi peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2019