Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah partai berlambang banteng antara lain, Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) yang telah dideklarasikan menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), dan Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, mulai mengarah pada koalisi. "Ya, kita bersama-sama dengan partai yang se-azas dan memiliki platform yang sama yakni memperkuat bangsa Indonesia," kata Ketua Umum PDI Mentik Budiwiyono di sela-sela Deklarasi PPDI menjadi PDI di Serang, Banten, Minggu. Mentik mengatakan, untuk melakukan koalisi tersebut, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai terkait termasuk dengan Partai Pelopor. Bahkan, seperti nama Sophan Sophian (aktor senior, sutradara dan politikus Indonesia) dan Arifin Panigoro (pengusaha dan politikus), disebut-sebut telah didekati PDI untuk diajak bergabung. "Kalau Mas Eros Djarot (Ketua Umum {PNBK), komunikasi kami sangat baik. Beliau selalu datang setiap kami undang," ujarnya. Pada pemilu 1977, PDI merupakan gabungan lima parpol besar yakni Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Katolik, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), dan Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang berfusi menjadi satu parpol PDI. Saat itu, hanya tiga kontestan yang maju pemilu yakni Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PDI, karena UU Nomor 3 tahun 1977 tentang Partai Politik saat itu, mengatur penyederhanaan partai politik. Dalam kesempatan sama, Sekjen PDI Sutrisno Rachmadi mengatakan, dijadwalkan ada pertemuan sejumlah partai berlambang banteng tanggal 10 November 2007 di Gelora Pancasila Surabaya, Jawa Timur. Bukan hanya tingkat elit parpol yang merasa banteng, tapi juga mengajak seluruh kader sampai tingkat bawah dalam pertemuan tersebut. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007