Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan pihaknya telah menetapkan 19 sektor prioritas di ibukota yang akan ditangani selama 100 hari kerja hingga Januari 2008 mendatang. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Balaikota Jakarta, Senin, Gubernur DKI menegaskan 19 sektor tersebut merupakan fokus kerja 100 hari dengan indikator hasil yang terukur, diawali pada 8 Oktober 2007 dan akan berakhir pada 15 Januari 2008. "Keseluruhannya dilandasi oleh misi untuk menciptakan `good governance`, pelayanan prima, pemberdayaan masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana dan lingkungan kota yang dinamis," kata Fauzi Bowo. Ia memaparkan sesuai dengan janji kampanye yang pernah ia ucapkan bersama Wakil Gubernur Prijanto sebelum penyelenggaraan pilkada, program 100 hari bisa dirasakan dan dilihat oleh masyarakat. "Karenanya program harus responsif atas kebutuhan masyarakat, dilakukan secara transparan, membangun partisipasi masyarakat, berdasar supremasi hukum, kesetaraan hak, dilakukan secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya. Dalam jangka waktu 100 hari tersebut, Fauzi juga menyatakan akan menerapkan moral dan budaya profesional kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta. Ke-19 sektor yang menjadi prioritas tersebut adalah penanggulangan kemacetan akibat pembangunan tiga koridor baru TransJakarta, Pemetaan dan penertiban lalu lintas, persiapan pembangunan MRT, transparansi rencana dan pelaksanaan APBD, regulasi dan organisasi, penanggulangan banjir serta akselerasi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sektor lainnya yang akan menjadi prioritas selama 100 hari adalah penanganan kemiskinan, penanganan penyandang cacat, bebenah kampung, pemberantasan penyalahgunaan narkotika, komunikasi, lingkungan hidup, penataan dan penertiban transportasi air, pencegahan kondisi bencana, kesehatan, penataan sarana listrik, penataan jaringan sistem informasi dan telekomunikasi serta penataan dan penertiban pembangunan fisik. "Akan ada mekanisme `reward and punishment` terhadap aparat Pemprov bila tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam program 100 hari ini. Namun saya percaya semua jajaran Pemprov akan membantu dan bekerjasama melaksanakan hal itu," katanya. Gubernur DKI juga menilai proses promosi dan degradasi serta penggantian jabatan pada sejumlah posisi di pemerintahan Jakarta tidak akan mengganggu pengimplementasian program 100 hari. "Saya melihat ada atau tidak ada penggantian jabatan, program dapat terus berjalan," tegasnya. Program pembangunan monorail ternyata tidak dimasukkan oleh Fauzi Bowo kedalam sektor yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 100 hari. "Memang pembangunan monorail tidak masuk dalam program 100 hari. Pembangunan itu tetap merupakan program swasta bukan program Pemprov DKI Jakarta," katanya. Ia mengakui adalah hal yang luar biasa program itu bisa mendapatkan jaminan shortfall dari pemerintah pusat. "Memang jarang ada proyek swasta yang dapat jaminan seperti itu dari pemerintah pusat. Itu antara lain karena Pemprov DKI memberikan jaminan juga sebab memandang itu penting bagi masyarakat," paparnya. Walau demikian Fauzi menyatakan Pemprov DKI tidak ingin proyek tersebut terbengkalai dan akan mencari cara menyelesaiakan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan monorail.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007