Mingora, Pakistan (ANTARA News) - Milisi garis keras Pakistan yang pro-Taliban guna memerangi pasukan Pakistan di satu daerah wisata di barat laut negara itu menyetujui gencatan senjata pada Senin, setelah pertempuran selama beberapa hari, kata para pejabat dan kelompok itu. Kelompok garis keras itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di radio mereka menyatakan bahwa gencatan senjata diberlakukan di Lembah Swat yang indah pukul 08:00 waktu setempat (pukul 10:00 WIB). "Pasukan keamanan di daerah itu juga berhenti menembak dan ada gencatan senjata dari pihak kami juga," kata perwira itu. Seorang juru bicara ulama, Maulana Fazlullah, yang melakukan perjuangan bagi hukum Islam di Swat, mengkonfirmasikan bahwa gencatan senjata itu dicapai setelah perundingan-perundingan dengan wakil-wakil pemerintah. Kedua pihak kini akan melakukan tukar menukar jenazah dan para tahanan jika ada , kata jurubicara itu, Shah Dauran. "Kemudian kami akan melakukan perundingan dengan pemerintah mengenai penrrapan hukum Islam" di daerah itu, katanya. Jurubicara itu mengatakan lima orang termasuk tiga anggota kelompok garis keras tewas dalam kontak senjata tiga hari belakangan ini. "Mereka mengincer orang yang tdak bersalah," kata nya dan menambahkan bahwa para korban itu termasuk seorang wanita dan seorang anak-anak. Seorang jurubicara militer, Minggu mengatakan 10 anggota kelompok garis keras tewas dalam serangan-serangan balasan di daerah itu, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007