Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis dan Base Operation PT Garuda Maintenance Facility Tazar Marta Kurniawan menawarkan harga yang kompetitif di antara jasa perawatan pesawat perusahaan MRO di Asia Pasifik, yakni lebih murah 20 persen.

Harga yang kompeitif tersebut juga menjadi salah satu alasan perusahaan manufaktur pesawat asal Prancis untuk menjalin kerja sama perawatan komponen dengan GMF hingga lima tahun ke depan.

"Sekitar 20 persen itu 'nasic' kita punya harga kompetitif dibanding yang lain, sumber daya manusianya juga lebih murah juga logistiknya," kata Tazar usai penandatangan kerja sama perawatan komponen pesawat dengan Airbus di Hangar 4 GMF, Tangerang, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, komponen pesawat yang beroperasi di Asia Pasifik yang akan diperbaiki tidak perlu dikirim ke Eropa, cukup di Indonesia untuk ditangani GMF, sehingga bisa menghemat biaya logistik.

"Dan ini juga diharapkan nanti dengan Airbus, bukan hanya pelatihan dan perawatan komponen, tapi juga 'airframe maintenance' dan 'auxiliary power unit'," katanya.

Dari segi kualitas, Tazar mengatakan GMF sudah diaudit oleh otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration.

"Mereka sudah melakukan audit ke kita. Jadi itu bisa dipakai di negara manapun, komponen ini nanti untuk pelanggan mereka di manapun di belahan dunia," katanya.

Dalam kesempatan sama, Vice Customer Service Asia Pacific Airbus Bruno Bousquet mengungkapkan alasan kerja sama dengan GMF salah satunya adalah memiliki pasar yang kompetitif.

"Kita memiliki hubungan yang jangka panjang karena kapabilitas GMF yang sangat kompetitif untuk pasar MRO. Kita juga punya pesawanan 300 pesawat Airbus dan sekitar ada 120 pesawat yang sedang beroperasi, jadi kita kuat di Indonesia," katanya. ***1***

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2019