"Perempuan juga harus cermat dalam memanfaatkan waktu luang secara efektif serta bisa mengembangkan kreativitas," ujar Ferry dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
Untuk itu pihaknya mempunyai kampung wirausaha yang bertujuan untuk membantu menemukenali potensi yang ada dalam masyarakat, menjalin hubungan dengan komunitas serta membuka peluang usaha. Dia berharap dengan adanya kampung wirausaha tersebut masyarakat menjadi produktif.
"Kami ingin ikut berkontribusi mengembangkan semangat kewirausahaan kaum perempuan di Indonesia khususnya ibu rumah tangga melalui program kampung wirausaha Chocolatos ini," kata dia lagi.
Dia berharap para mitra binaan juga mendapat inspirasi dan tambahan penghasilan untuk membantu perekonomian keluarga. Pihaknya juga berkomitmen untuk membantu dan membuka wawasan serta ilmu baru mengenai pemasaran. "Melalui pelatihan yang diberikan, yang nantinya menjadi bekal bagi para perempuan untuk berani berwirausaha."
Anggota Komunitas Bank Sampah Melati Bersih (BSMB) Anggrek, Endah Setywawati, mengatakan program tersebut membuatnya berani untuk berwirausaha terutama dalam bidang pemasaran. "Melalui pelatihan ini, kami semakin mantap dan berani melihat peluang bisnis untuk menjadi wirausaha," kata Endah.8
Baca juga: Debora Art: potret bisnis ramah lingkungan perempuan Indonesia
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2019
