Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Selasa, mencanangkan deklarasi bersama untuk pelaksanaan pemilu damai di wilayah itu.

"Deklarasi bersama ini kita lakukan untuk memberikan pendidikan politik yang baik sehingga bisa menangkal berita hoaks, ujaran kebencian, SARA, money politics dan menciptakan pemilu damai," kata Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi, saat memberikan sambutan di hadapan ratusan caleg, dan undangan yang memenuhi gedung Diklat di kawasan Danau Mas Harun Bestari.

Bupati menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan daerah itu merupakan satu-satunya di Provinsi Bengkulu dan diikuti oleh seluruh caleg DPRD kabupaten, kemudian caleg DPRD provinsi daerah pemilihan setempat, serta caleg DPR-RI dan DPD-RI dapil Bengkulu, yang secara bersama-sama berikrar untuk tidak melakukan money politics, menyebarkan berita hoaks, ujaran kebencian, isu SARA.

Pemkab Rejang Lebong sendiri pada pelaksanaan Pemilu Serentak 17 April mendatang akan menerjunkan 350 orang tim monitoring guna memantau pelaksanaan pemungutan suara di 806 TPS tersebar dalam 156 desa/kelurahan dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.

Tim yang dibentuk pemkab daerah itu, selain untuk melihat langsung proses demokrasi lima tahunan juga memastikan tidak ada oknum caleg yang melakukan politik uang, kemudian menangkap pelaku politik uang.

"Masyarakat yang memberikan informasi valid tentang adanya kasus money politics jika terbukti, mereka akan diberikan hadiah uang tunai Rp10 juta," ujarnya.

Untuk menciptakan pemilu yang damai dan sejuk, Hijazi mengimbau kalangan masyarakat Rejang Lebong dan utusan 16 partai politik peserta pemilu di daerah itu agar dapat menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah masing-masing.

Selain itu masyarakat juga diminta agar tidak golput, dan menjadi pemilih yang cerdas dengan memilih caleg atau presiden dan wakil presiden sesuai dengan pilihan mereka masing-masing.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2019