Denpasar (ANTARA News) - Indonesia menjadi salah satu penghasil utama rumput laut dan mampu memenuhi sekitar 60-70 persen kebutuhan pasaran dunia. Matadagangan bernilai ekonomi tinggi itu terus diintensifkan pengembangannya dengan sasaran mampu menghasilkan 1,9 juta ton pada 2009, kata ketua Masyarakat Tani Rumput Laut Indonesia (MRLI) Jana T. Anggadiredja, MS di Sanur, Bali Rabu. Ia mengatakan, sasaran untuk meningkatkan produksi itu diimbangi dengan menggunakan bibit jenis unggul, hasil penelitian dan pengkajian yang dilakukan secara berkesinambungan. Indonesia memiliki potensi pengembangan potensi rumput laut seluas 1.110.900 hektar, hingga saat ini baru dibudidayakan seluas 222.180 hektar atau 20 persen. Produksi rumput laut menunjukkan peningkatan cukup menggembirakan dari 910.636 ton pada tahun 2005 menjadi 1.079.850 ton pada tahun 2006 dan dalam tahun 2007 ini diharapkan lebih dari satu juta ton. Jana T. Anggadiredja yang juga Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan, penggunaan bibit bermutu yang cocok dikembangkan di suatu lokasi akan mampu meningkatkan produksi. Departemen Kelautan dan Perikanan mengundang sejumlah investor mancanegara untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan rumput laut, mengingat jenis matadangan tersebut laku keras untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia. Kehadiran investor diharapkan mampu meningkatkan produksi maupun hasil olahan yang berbahan baku dari rumput laut.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007