"Memang kami mempunyai kendala yang tidak lain tidak bukan adalah kami kekurangan dana. Mungkin tahun depan timnas U-15 putri kami berangkatkan ke turnamen itu," ujar Gusti di Jakarta, Jumat.
Meski demikian, Gusti menolak anggapan bahwa PSSI saat ini dalam kondisi tidak memiliki uang untuk menjalankan program-program organisasi.
PSSI, dia melanjutkan, hanya tidak mempunyai simpanan yang cukup untuk mengirimkan tim nasional ke turnamen-turnamen yang sifatnya dadakan.
Turnamen dadakan didefinisikannya sebagai turnamen yang tidak masuk dalam agenda PSSI yang disahkan saat kongres tahunan PSSI. Piala AFF Putri U-15 2019 termasuk dalam kategori tersebut.
"Piala AFF Putri U-15 2019 ini dadakan. Untuk sepak bola putri kami mempersiapkan liga dan kualifikasi Olimpiade 2020," kata Gusti.
PSSI memutuskan untuk mengundurkan diri dari turnamen Piala AFF U-15 Putri 2019 yang digelar di Chonburi, Thailand, pada 9-21 Mei 2019.
PSSI, dalam keterangan resminya pada Jumat (5/4), menyebut bahwa mereka saat ini fokus mempersiapkan Liga 1 Putri Indonesia yang rencananya bergulir pada September 2019.
Dengan mundurnya Indonesia, maka Grup A Piala AFF Putri U-15 menyisakan empat negara yaitu Myanmar, Vietnam, Filipina dan Timor Leste.
Sementara Grup B ada tuan rumah Thailand, Laos, Malaysia, Singapura dan Kamboja.
Absennya Indonesia di Piala AFF U-15 Putri 2019 menjadi yang pertama sejak turnamen itu berlangsung tahun 2009. Prestasi terbaik Indonesia di turnamen tersebut adalah berlaga di penyisihan grup.
Baca juga: Gusti Randa yakin pimpin PSSI meski emban setidaknya tiga tugas lain
Baca juga: Gusti Randa jadi pemimpin sementara PSSI
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aris Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2019