Manado (ANTARA News) - Penyelidikan pelaku teror bom melalui layanan pesan singkat (SMS) terhadap Rumah Dinas Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Brigjen Yakobus Jacky Uly, pada Jumat (26/11) sudah mendapatkan titik terang. Kapolda Sulut Brigjen Yakobus Jacky Uly kepada wartawan, Rabu di Manado mengatakan, sampai hari ini kepolisian masih melacak pelaku teror bom melalui SMS tersebut dengan melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror Polda Sulut. Pelacakan tersebut menggunakan beberapa alat canggih, dan sudah ada titik terangnya, kata Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur tersebut tanpa menjelaskan secara rinci. Dia mengatakan, kartu nomor Handphone (HP) yang dipakai pelaku untuk SMS itu diduga sudah dibuang. Tetapi, kepolisian telah berhasil mengidentifikasi nomor-nomor yang pernah dihubungi oleh pelaku tersebut baik melalui SMS maupun menelepon. Nomor-nomor tujuan tersebut telah berhasil disadap, dan kepolisian masih terus melakukan pendalaman serta analisa terhadap kasus itu. Diduga kuat, pelaku ancaman bom melalui pengiriman SMS tersebut berada di Sulut, katanya. Menurut Mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) tersebut, selang Januari -Oktober 2007, di daerah tersebut telah tiga kali mendapatkan ancaman teror bom melalui telepon. Pertama ancaman teror bom di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Paal 2, kemudian ancaman bom terhadap pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 771 melayani rute Manado-Jakarta pada Juli 2007 serta terakhir ancaman bom di rumah dinas Kapolda Sulut, pada Jumat (26/10). Dengan terjadinya kasus teror bom tersebut, warga dimintakan untuk tetap waspada dan menjaga kondisi keamanan yang kondusif serta tetap tenang. Kalau ada kejadian ancaman teror bom melalui telepon, warga dimitakan untuk tenang dan segera menghubungi petugas kepolisian terdekat, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007