Jakarta (ANTARA News) - Naiknya saham Telkom (TLKM) dan sektor pertambangan mendukung penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Jumat, yang ditutup naik tipis 0,06 persen. IHSG sesi pagi ditutup naik 1,631 poin menjadi 2.706,288 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 14,756 poin (2,49 persen) ke posisi 578,370. Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya mengatakan kenaikan indeks masih didorong penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin yang memberikan dampak positif. Mereka juga mengemukakan faktor dari dalam negeri adalah angka inflasi yang dinilai masih terkendali sebesar 0,79 persen, hasil laporan kinerja emiten yang niliai bagus, dan ekonomi makro yang dianggap relatif terjaga. Namun, pergerakan indeks berfluktuatif, menyusul melemahnya bursa AS dan regional. Bursa AS Wall Street dengan indeks Dow Jonesnya, Rabu malam, ditutup jatuh 362,14 poin atau 2,6 persen menjadi 13.567,87 dipimpin saham-saham keuangan yang mengalami penurunan terbesar mereka dalam lima tahun. Penurunan perusahaan-perusahaan keuangan dipimpin Citigroup Inc, dimana para analis menyarankan para pemegang sahamnya untuk melepasnya, karena bank akan mengurangi pembayaran dividen kepada para investor. Bank-bank mengalami kesulitan di tengah melemahnya pasar perumahan dan meningkatnya jumlah kegagalan sekuritisasi pinjaman perumahan (home mortgage) dalam pasar sub-prime dari kredit yang diberikan kepada para peminjam dengan peringkat kredit rendah. Turunnya bursa AS ini juga diikuti oleh bursa di kawasan Asia, terutama bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang melemah 312,42 poin (1,85 persen) ke posisi 16.557,97 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Sengnya merosot 836,80 poin (2,66 persen) ke level 30.656,08 pada perdagangan pagi. Anjloknya bursa global ini membuat indeks BEJ tertekan hingga 55 poin di awal perdagangan, namun sentimen individu saham masih dapat menahan indeks BEJ di daerah positif. Walaupun naik, namun pergerakan saham di BEJ didominasi yang turun sebanyak 124 dibanding yang naik hanya 36, sedangkan 34 stagnan dan 207 efek tidak aktif diperdagangkan. Menguatnya indeks dipimpin saham Telkom yang masih menguat Rp50 ke posisi Rp11.200, Pertambangan Batubara Bukit Asam terangkat Rp450 ke harga Rp9.950, Internasional Nickel melambung Rp9.000 ke level Rp111.100 dan Tambang Timah menguat Rp1.200 ke harga Rp22.200. Transaksi berjalan ramai mencapai 32.959 kali dengan volume 2,221 miliar saham dan nilai Rp3,317 triliun. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007