Tangerang (ANTARA News) - Badan dan kepala Suwardi (60), warga Kampung Macek RT 08 RW 03, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, terpisah menjadi dua akibat ledakan petasan yang terjadi di rumahnya, hari Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB. Saksi mata, Hamin (40) yang juga adik ipar korban, mengatakan, tubuh Suwardi hancur berantakan dan mengenaskan dengan badan berada di lantai, sementara kepalanya nyangkut di atas loteng rumah, setelah bahan kimia untuk pembuatan petasan meledak dengan dahsyat. Begitu kerasnya bunyi ledakan dari sebuah kaleng yang berisi bahan kimia mesiu seperti belerang, kotasium dan arang, membuat rumah Suwardi yang permanen runtuh dan juga rumah di sebelah rumahnya hancur berantakan, kata Hamin. "Hanya Suwardi sendiri yang berada di dalam rumah itu, sehingga hanya dia sendiri yang jadi korban, sementara istrinya Asnah sedang berada di rumah saudaranya," kata Hamin melaporkan kejadian itu kepada polisi setempat. Hamin mengatakan, Suwardi baru satu tahun menggeluti usaha pembuatan petasan, sebelumnya ia bekerja sehari-hari tukang ojek, sehingga ia tergolong belum mahir dalam membuat petasan. Petasan yang dibuatnya itu, lanjut Hamin, berdasarkan pesanan dari para tetangga bila ada hajatan atau pesta di kampungnya. Pada saat kejadian itu Suwardi sedang meracik bahan kimia dan tanpa diduga sama sekali kaleng yang berisi bahan kimia ketika dibuka tutupnya terjadi tekanan yang tinggi disertai ledakan. Sementara itu Lurah Ciater, Nazanwijaya, ketika ditanya tentang kegiatan Suwardi selama ini, ia mengaku tidak mengetahui kalau korban selama ini mempunyai usaha membuat petasan, karena Suwardi orangnya tertutup. Untuk pengusutan terhadap peristiwa tersebut, pihak kepolisian Kabupaten Tangerang akan melakukan penyelidikan terhadap sebab-sebab terjadinya ledakan. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007