Jakarta (ANTARA News) - Kereta Api (KA) Argo Gede, Jakarta-Bandung, salah satu gerbongnya terbakar sekitar pukul 14.10 WIB dan mengakibatkan dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. "Untuk itu, manajemen PT KA meminta maaf kepada publik atas peristiwa tersebut," kata Kahumas PT KA, Noor Hamidi ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu. Menurut Noor, kecelakaan KA di wilayah Daerah Operasi 2 Bandung tersebut bermula ketika KA Argo Gede yang membawa enam kereta (4 kereta penumpang, 1 kereta pembangkit dan 1 kereta makan) itu, salah satu kereta yakni kereta rangkaian ke-5 terbakar. "Lalu, KA berhenti untuk melepas rangkaian kereta makan dan kereta K1.4 di Stasiun Cisomang. Tanpa diduga, ternyata kereta makan yang dilepas, meluncur sendiri alias larat ke arah Stasiun Plered karena ada perbedaan ketinggian di antara dua stasiun itu," katanya. Kereta yang larat itu, selama perjalanan tidak hanya menyambar pengendara sepeda motor di perlintasan menjelang Stasiun Plered, juga menumbur (menabrak) KA 980 (KA lokal ekonomi lintas Purwakarta-Cibatu) yang sedang langsir ke arah barat. Akibat peristiwa itu, lanjut Noor, hingga kini tercatat dua orang tewas yakni seorang pengendara motor yang tersambar di perlintasan 269 dan seorang penumpang KA 980. "Jenazah kini di rumah sakit Banyuasih Purwakarta," katanya. Selain itu, satu orang dirawat di Klinik Eka Medika Plered, 20 orang lainnya dirawat di Klinik Budiasih Plered, 18 orang dirawat di Klinik Agma Plered dan 11 orang dirawat di Rumah sakit Banyuasih Purwakarta. Selain itu, sejumlah perjalanan KA lain, kata Noor, juga terhalang yakni dari arah barat, KA 60 Parahyangan dan KA 22 Argo Gede di Stasiun Purwakarta. Sedang dari arah timur yakni KA 169 Serayu di Stasiun Cikadongdong, KA 59 Parahyangan dan KA 23 Argo Gede di Stasiun Rendeh. "Pekerjaan pembersihan Rinja (rintangan jalan) KA sendiri di lokasi kejadian selesai pukul 18.46 WIB. Artinya semenjak jam itu secara bertahap, jalur berangsur normal," kata Noor Hamidi. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007