Kediri (ANTARA News) - Suhu air danau kawah Gunung Kelud terus mengalami peningkatan dan hingga Sabtu malam tercatat menjadi 52,9 derajat Celcius di kedalaman 15 meter, 47,8 derajat Celcius di kedalaman 10 meter dan 46,7 derajat Celcius di bagian permukaan. ANTARA News dari Mapolsek Ngancar, Kabupaten Kediri, Sabtu malam, melaporkan bahwa aktivitas Gunung Kelud sejak Sabtu siang terus mengalami peningkatan dan intensitas kegempaan juga dilaporkan tidak terhitung lagi jumlahnya. Kondisi cuaca di sekitar Gunung Kelud sekitar pukul 20.45 WIB kembali diguyur hujan deras, setelah sebelumnya sekitar pukul 19.00 WIB hujan sempat reda. Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugiwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, sebelumnya mencatat bahwa pukul 06.00-12.00 WIB suhu air danau kawah mencapai 46,8 derajat Celcius di kedalaman 15 meter, 45,1 derajat Celcius di kedalaman 10 meter dan 45,4 derajat Celcius di bagian permukaan. Pada saat itu kegempaan tercatat 197 kali vulkanik dangkal dan tujuh kali tremor. Sedangkan pada pukul 00.00-06.00 WIB suhu air danau kawah terpantau 45,9 derajat Celcius di kedalaman 15 meter, 44,0 derajat Celcius di kedalaman 10 meter, dan 45,9 di bagian permukaan. Kegempaan saat itu tercatat 165 kali vulkanik dangkal. Berdasarkan pantauan ANTARA News, sebagian petugas TNI-Polri yang selama ini bertugas di KRB I juga sudah mulai turun ke Ngancar dan Wates untuk menyelamatkan diri kalau-kalau terjadi letusan besar Gunung Kelud. Sebelumnya sekitar pukul 16.00 WIB semua anggota Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PPMVG) sempat turun dari PPGA Kelud di Margomulyo ke Mapolsek Ngancar karena sejak pukul 12.48 WIB gempa tremor di kawah Gunung Kelud terjadi secara terus-menerus dengan skala besar (over schale). Namun sekitar pukul 19.00 WIB, Tim PPMVG yang berjumlah 21 orang dengan dipimpin Ketua PPMVG Surono kembali lagi ke PPGA Kelud, setelah kegempaan tremor terpantau mereda. Hingga Sabtu malam Tim PPMVG masih berada di PPGA untuk memantau aktifitas Gunung Kelud yang terus meningkat. Sementara itu, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jawa Timur Rahmat Sudarmaji menyatakan, sekitar 80 persen warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I (radius di atas 10-15 km dari danau kawah) Gunung Kelud sudah dievakuasi ke beberapa lokasi pengungsian. Sebelumnya, Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, Umar Rosadi, menyatakan, sejak terjadi gempa tremor over schale, diperkirakan telah terjadi letusan kecil namun secara visual tidak bisa dilihat lantaran tertutup awan tebal. Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud juga tidak sempat membunyikan sirine yang ada di PPGA Margomulyo karena situasi panik. "Saat itu, semuanya panik, kami tidak sempat membunyikan sirine sehingga saya memerintahkan teman-teman untuk turun ke polsek Ngancar," kata Umar Rosadi, Sabtu sore di Mapolsek Ngancar. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007