Brisbane (ANTARA News) - Kampanye Pemilu Federal 24 November 2007 memasuki pekan keempat mulai Senin (5/11). Selama pekan ketiga kampanye, posisi Perdana Menteri John Howard sedikit membaik di wilayah pemilihan kursi marjinal penentu di New South Wales (NSW) dan Victoria. Editor Bidang Politik, Dennis Shanahan, dalam laporannya pada "The Weekend Australian" edisi 3-4 November 2007 mengatakan setidaknya ada sedikit harapan baru bagi kubu Koalisi Partai Liberal-Nasional untuk bisa memenangkan Pemilu walaupun kubu Kevin Rudd juga membaik di daerah pemilihan Queensland dan Australia Selatan. Hasil survei khusus "Newspoll" terhadap 18 kursi paling marjinal kubu Koalisi di empat negara bagian -- NSW, Victoria, Queensland, dan Australia Selatan -- menunjukkan kubu Partai Buruh Australia pimpinan Kevin Rudd dapat mencapai targetnya mendapatkan 16 kursi tambahan di Pemilu Federal 24 November mendatang, katanya. Kursi Howard di daerah pemilihan Bennelong, Sydney, setidaknya tetap bisa diamankan walaupun hasil survei Galaxy yang dipublikasi di "Sunday Telegraph" menunjukkan calon ALP, Maxine McKew, sedikit mengungguli Howard. Hasil survei "Newspoll" pun memperlihatkan kecenderungan negatif bagi Menteri Lingkungan Hidup Malcolm Turnbull karena dia dapat kehilangan kursinya di daerah pemilihan Wentworth, Sydney, kata Shanahan. Sementara itu, banyak warga Australia yang mempertanyakan janji Pemimpin Opisisi Kevin Rudd tentang sebuah visi baru membangun Australia dalam kampanye-kampanyenya karena berbagai rencana kebijakan yang disampaikannya selama tiga pekan kampanye tidak begitu berbeda dari apa yang dimiliki kubu Koalisi. "Kevin Rudd terus menyampaikan kepada kita selama hampir 12 bulan terakhir ini bahwa dia memiliki visi baru bagi Australia. Saat masa kampanye terus bergulir, saya terus menunggu-nunggu rincian dari visinya itu." "Saya sangat kecewa karena saya tidak melihat satu pun (yang disampaikan Rudd-red.) terlihat seperti sebuah visi baru," kata Doug Cadioli dari Victorian Point, Queensland dalam suratnya kepada editor "the Weekend Australian". Dalam perkembangan lain, Rudd kembali menyerang Howard dengan kegagalan pemerintahnya dalam mengendalikan angka inflasi. Bagi Howard, seperti dikutip ABC, Minggu, meningkatnya angka inflasi itu merupakan sesuatu "yang tidak terhindarkan". Bank Sentral Australia (RBC) disebut-sebut akan menaikkan suku bunga dalam pertemuannya Selasa mendatang (6/11). Ia mengatakan, perekonomian negara yang kuat, naiknya harga minyak dunia dan bencana kekeringan merupakan faktor eksternal yang dapat memengaruhi keputusan RBA. Bagi Rudd, naiknya angka inflasi justru disebabkan oleh kebijakan pemerintahan Howard sendiri. Seperti diberitakan sebelumnya, Indeks Harga Konsumen (CPI) sempat menunjukkan kenaikan tahunan biaya hidup sebesar 1,9 persen. Diperkirakan kenaikan kembali terjadi hingga akhir tahun ini sehingga banyak analis memperkirakan kenaikan suku bunga tidak akan terhindarkan. Akibatnya, banyak keluarga di Australia yang kini berjuang untuk menutupi kenaikan harga rumah, pendidikan, dan makanan. Pada 18 Oktober lalu, di tengah semakin memanasnya persaingan kubu Howard dan Kevin Rudd dalam kampanye, Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengingatkan Pemerintah Australia tentang ancaman inflasi itu dengan meminta Canberra membatasi pengeluaran negara guna manjaga tingkat inflasi. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Australia mencapai 4,4 persen tahun ini dan 3,8 persen pada 2008. Ekonomi Australia, menurut IMF, sempat terpengaruh goncangan pasar keuangan dunia yang dipicu oleh kredit macet hipotek perumahan AS sehingga tetap menjaga tingkat inflasi yang aman merupakan tantangan utama kebijakan bagi Australia. Di tengah permintaan domestik yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat, IMF menganggap penting bagi Pemerintah Australia melakukan pengendalian fiskal ke depan. Sebagai bagian dari strategi kubunya memenangkan Pemilu, Howard dan Costello telah mengumumkan janji mereka untuk memangkas pajak pendapatan senilai 34 miliar dolar Australia selama lebih dari tiga tahun. Pemangkasan pajak pendapatan yang diyakini Costello tetap membuat anggaran negara surplus sebesar satu persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) itu diperuntukkan bagi 98 persen pembayar pajak dan diyakini sangat berpengaruh positif bagi penambahan pendapatan keluarga-keluarga Australia. Kubu Rudd dan ALP pun telah mengumumkan kebijakan pengurangan pajak senilai 31 miliar dolar Australia serta potongan biaya pendidikan. Pemilu Federal 2007 itu diperkirakan diikuti lebih dari 13,5 juta pemilih dan akan menentukan nasib karir politik Howard ke depan. Jika Howard berambisi mengukir sejarah perpolitikan di negaranya sebagai orang yang lima kali berturut-turut menjadi perdana menteri maka Kevin Rudd justru ingin menjegal ambisi Howard itu sekaligus membalas kekalahan bertubi-tubi ALP dalam beberapa kali Pemilu selama 11 setengah tahun terakhir. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007