Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Senin, ditutup turun 0,97 persen, mengikuti jatuhnya bursa kawasan Asia. IHSG sesi pagi ditutup 26,273 poin menjadi 2.684,344 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 5,887 poin (0,99 persen) ke posisi 590,299. Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya di Fokus Pagi, mengungkapkan penurunan indeks BEJ lebih disebabkan jatuhnya sebagaian besar bursa kawasan Asia. Pada perdagangan Senin ini, bursa kawasan Asia turun dengan masih adanya kekhawatiran terhadap krisis `subprime mortgage` di AS dan munculnya ketidakpastian situasi politik domestik. Bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 terkoreksi 273,43 poin (1,66 persen) menjadi 16.244,04 dan bursa Hongkong pada sesi pagi ditutup 915,56 poin (3 persen) ke level 29.552,77. Mereka juga mengungkapkan pergerakan IHSG juga menunggu hasil rapat dewan gubernur BI dalam menetapan SBI bulan November 2007. Kondisi ini membuat pergerakan saham di BEJ didominasi yang turun sebanyak 130 dibanding yang naik hanya 37, sedangkan 53 stagnan dan 182 efek tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin melemahnya saham Telkom Rp100 menjadi Rp11.300, Internasional Nickel anjlok Rp500 ke level Rp105.000, Bank Mandiri terkoreksi Rp25 ke posisi Rp3.700 dan Astra Internasional jatuh Rp1.100 ke harga Rp25.450. Namun, penurunan indeks ini masih ditahan menguatnya beberapa saham sektor pertambangan seperti Aneka Tambang naik Rp25 menjadi Rp3.675, Pertambangan Batubara bukit Asam menguat Rp100 ke posisi Rp10.250 dan Tambang Timah menguat Rp150 ke harga Rp21.900. Volume perdagangan mencapai 1,739 miliar saham dengan nilai Rp2,924 triliun dari 29.280 kali transaksi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007