Medan (ANTARA News) - Penjualan bahan bakar minyak (BBM), khususnya BBM nonsubsidi seperti Pertamax produksi PT.Pertamina Unit Pemasaran (UPms) I Medan, belum terganggu dengan beroperasinya sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) perusahaan Malaysia, Petronas, di Medan. "Pertamina tidak terganggu dengan kehadiran Petronas. Penjualan Pertamax misalnya masih stabil rata-rata 20 kilo liter per hari," kata Asisten Eksternal PT.PT, Pertamina UPms I Medan, Fitri Erika, Kamis. Harga jual Pertamax Pertamina sendiri, kata dia, mengacu pada harga minyak di pasar internasional. Dia memberi contoh, pada bulan November, harga jual BBM itu mencapai Rp6.850 per liter atau naik dari harga pada Oktober yang masih Rp6.750 per kg. Harga jual Pertamax pada Februari bahkan pernah mendekati harga premium atau sebesar Rp5.400 per liter sehingga kala itu banyak pengguna kendaraan membeli BBM itu sebagai pengganti premiun. "Pertamina tidak menganggap Petronas saingan, tapi justru mitra. Kehadiran Petronas itu sendiri menguntungkan bagi konsumen dengan semakin bebasnya memilih," kata Erika. Dia mengakui, dewasa ini, jumlah SPBU Pertamina di Sumut terus bertambah atau mencapai 57 unit, dimana 16 SPBU diantaranya beroperasi di Medan. Pelayanan juga ditingkatkan untuk bisa bersaing dengan Petronas atau pemain asing lainnya pada masa akan datang, katanya. Sebelumnya Sales Area Manager Sumut dan Nanggroe Aceh Darussalam PT Pertamina UPms I Medan, Adi Nugroho, mengatakan, Pertamina berharap dan yakin bisa bersaing dalam pelayanan dan pada kualitas serta harga jual berbagai produk yang non subsidi dengan Petronas atau pemasing asing lainnya. Dia mengatakan, kualitas BBM yang diperdagangkan sudah dijamin karena Pertamina selalu melakukan pemeriksaan BBM yang masuk di laboratorium. "Berkaitan dengan harga, tidak tertutup kemungkinan Pertamina melakukan penurunan harga untuk bisa bersaing dengan produk yang dijual pesaing yang pada umumnya menonjolkan harga jual lebih murah untuk menarik minat konsumen," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007