Jakarta (ANTARA) - Komunitas Muda Buddhis Indonesia mengajak seluruh warga negara, khususnya generasi muda yang telah mempunyai hak pilih untuk berpartisipasi aktif pada Pemilihan Umum 2019.

Pernyataan itu merupakan salah satu dari empat poin pernyataan sikap yang disampaikan perwakilan Komunitas Muda Buddhis Indonesia di Restoran Eka Ria Jakarta, Senin.

Tiga poin sikap lainnya, yakni mendukung pelaksanaan Pemilu 2019 yang digelar secara jujur dan adil dalam proses yang damai pada poin pertama.

Poin ketiga, meminta semua pihak menerima dan menghormati proses dan hasil pemilu yang telah disiapkan dan diselenggarakan dengan baik dan konstitusional.

Poin keempat, mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus menjaga keutuhan NKRI sebagai aset yang tak ternilai dibandingkan dengan perbedaan dukungan dan pilihan selama pemilu.

Empat sikap itu dibacakan secara bergantian oleh para perwakilan elemen Komunitas Buddhis Indonesia, yakni DPP Gemabudhi, PP Hikmahbudhi, Institut Nagajuna, PP Sekber PMVBI, DPP Patria, DPP Pemuda Tridharma, DPP Persadabumi.

Ketua Umum DPP Persadabumi Rachmat Harsono mengatakan pernyataan sikap itu sekaligus edukasi karena banyak generasi muda Buddha yang baru pertama kali mengikuti pemilu.

"Gunakan hak pilih. Berpartisipasi aktif. Tiap DPD sudah memberikan penyuluhan juga, sesuai 'tagline' pernyataan sikap ini, 'Nyoblos Itu Keren," katanya.

Ketua Umum Istitut Nagajuna Isyanto menyampaikan bahwa TNI-Polri akan bekerja dengan baik dalam menjaga dan menjamin proses penyelenggaraan pemilu secara baik.

"Kami mengajak dan mendorong generasi muda yang memiliki hak pilih untuk menggunakannya secara bertanggung jawab," katanya.

Untuk jumlah generasi muda Buddhis di Indonesia, Ketua Umum DPP Patria Tedy Wijaya menyebutkan bervariasi bergantung masing-masing organisasinya.

"Kalau di Patria, ada kurang lebih 5.000 anggota. Untuk di masing-masing organisasi lain, ada lebih 1.000 anggota," katanya.

Selain itu, Tedy menambahkan dorongan untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu dilakukan pula melalui publikasi di media sosial masing-masing.

"Publikasi partisipasi aktif dipakai sebagai 'profile picture' di medsos masing-masing. Ya, mengajak supaya tergerak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis, Joko Susilo
Editor: Yuniardi Ferdinand
COPYRIGHT © ANTARA 2019