Tangerang (ANTARA News) - Banjir melanda sejumlah kawasan perumahan di Kecamatan Cileduk, Kota Tangerang, Banten, akibat curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (10/11) hingga Minggu (11/11) dinihari dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Pemantauan ANTARA News, Minggu, beberapa kompleks perumahan terendam air seperti Pinang Griya, Cileduk Indah dan Puri Kartika dengan ketinggian bervariasi 45 hingga 65 cm atau setara dengkul orang dewasa, tapi para penghuni belum mengungsi. Bahkan penduduk setempat masih bertahan di rumah masing-masing karena daerah tersebut merupakan langganan banjir setiap musim hujan akibat letak bangunan lebih rendah ketimbang permukaan air Kali Angke, anak Sungai Cisadane yang mengalir di kawasan itu. Meski pihak Pemkot Tangerang sudah berupaya untuk meninggikan tanggul dan membangun bagian tertentu yang jebol akibat diterjang air bah awal Januari 2006 lalu, namun air masih merembes di lokasi terendah. Para warga saat ini dominan masih bertahan di dalam rumah masing-masing dan banyak penduduk memiliki bangunan berlantai dua dan aktivitas masih berjalan seperti tanpa adanya banjir. "Kalau ketinggian air masih sedengkul itu sudah biasa, tapi bila sudah setinggi perut maka bersiap untuk mengungsi," kata Suraim (46), warga Blok A Perumahan Cileduk Indah. Demikian pula warga Perumahan Pondok Bahar, sebagian mereka memindahkan peralatan elekronik miliknya ke lantai dua agar tidak terkena air. Di lokasi banjir ada beberapa rumah warga tidak mendapatkan penerangan listrik karena PT PLN (persero) memutuskan aliran dikhawatirkan tersengat arus pendek (konsleting) sehingga dapat membahayakan nyawa manusia. Curah hujan yang turun sejak dua hari terakhir ini menambah parah kondisi perumahan dan ditambah lagi debit air yang datang dari hulu sungai dari Kabupaten Bogor, Jabar. Walau Pemkot Tangerang telah menyediakan sebanyak 28 pompa untuk menyedot air, tapi tidak mampu mengurangi akibat curah hujan tinggi. Sementara itu, Walikota Tangerang, H. Wahidin Halim mengatakan, pihaknya telah memerintahkan aparat untuk siaga 24 jam membantu penduduk yang rumah digenangi air. "Bila perlu camat membantu warga mendirikan posko dan tenda untuk dapur umum agar kepentingan masyarakat yang menderita akibat banjir dapat dilayani," katanya. Meski begitu, pihaknya juga telah menyiapkan belasan perahu karet untuk mengevakuasi penduduk dan saat ini telah siaga di bagian penanggulangan bencana, Kantor Pusat Pemerintahan Pemkot Tangerang. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007