Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Piet Alexander Tallo, tetap memimpin pemerintahan, meskipun sedang menjalani pengobatan di ruang perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur. Piet A. Tallo mendapatkan perawatan medis lantaran gangguan pernapasan berat akibat penyakit asma yang dideritanya selama bertahun-tahun, kata Wakil Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, yang didampingi tim medis yang menangani kesehatan Gubernur NTT itu, kepada wartawan di Kupang, Senin. "Sesuai laporan tim medis, Bapak Gubernur masih bisa mengambil keputusan secara rasional meskipun sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo. Kita doakan beliau segera sembuh, agar dapat kembali ke Kupang," ujar Lebu Raya. Dua orang dokter ahli dari Kupang, masing-masing dr Frans C. Homalessy, SpAn dan dr Ray Kosa, SpPD, ikut menangani kesehatan Gubernur NTT selama dalam masa pengobatan intensif di RSUD Dr Soetomo. Tim medis khusus RSUD Dr Soetomo itu masing-masing dr Teguh Silvaranto, SpAN KIC (Wadir Pelayanan), dr Wahyu Prayitno, SpAN KIC (Kepala ICU), dr Daniel Maranatha, SpP (ahli paru), dr Levi SpJ (ahli jantung), Prof. DR.dr Edy Rahardjo, SpAN KIC (ahli anastesi) dan dr Philia Setiawan, SpAN KIC (ahli anastesi). Dr Frans Homalessy mengatakan, kondisi kesehatan Piet A. Tallo selaku Gubernur NTT saat ini makin membaik, meskipun masih harus menjalani perawatan di ruang ICU. Gangguan pernapasan berat yang dialaminya, menurut Frans, sedang dalam proses penyembuhan atau penyapihan hari ke-46, dengan keadaan sistem sirkulasi yang stabil, sistem saraf pusat sadar baik, tidak ada gangguan intelegensia dan dapat mengambil keputusan yang rasional serta kekuatan motorik baik. Penjelasan tim medis itu sekaligus merupakan jawaban atas pertanyaan sejumlah anggota DPRD NTT yang menghendaki tugas-tugas kepala daerah di Pemerintahan Provinsi NTT dialihkan kepada Wakil Gubernur NTT dengan alasan Gubernur NTT sedang berhalangan tetap lantaran kesehatannya memburuk, sehingga dinilai tidak dapat mengambil keputusan yang rasional. "Bapak masih dapat mengambil keputusan yang rasional, sehingga tetap memimpin NTT, meskipun beban-beban tugas yang berat belum boleh dibebankan kepadanya agar proses pemulihan kondisi kesehatannya berjalan lancar," ujar Homalessy. Dia mengemukakan, kondisi kesehataan Piat A. Tallo itu sempat memburuk menjelang transit di Bandara Juanda dalam perjalanan menggunakan pesawat Lion Air menuju Jakarta pada 22 September 2007, sehingga harus menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo. Semula, Gubernur NTT dua periode berturut-turut sejak tahun 1998 itu hendak menjalani perawatan intensif di RS Tebet, Jakarta, tempat yang biasa menangani penyakitnya. "Menjelang pesawat mendarat, Bapak kembali diterpa serangan sesak napas, gelisah dengan irama jantung tidak teratur sehingga perjalanan ke Jakarta dibatalkan, dan Bapak dirawat di ICU RSUD Dr Soetomo Surabaya dengan asistensi 'asthma attack', 'akut exaserbasi CPOD' dan proses penyembuhannya menggunakan alat bantu napas," ujarnya. Awal Nopember lalu, menurut Homalessy, kondisi kesehatan Piet A. Tallo mulai berangsur membaik, dan pada posisi 7 Nopember 2007 napas spontan, beban jantung berkurang, reaksi sensoris dan motorik membaik, serta sistem pencernaan pun makin baik. "Saat ini makin membaik dan kami berharap akan mengalami proses penyembuhan total hingga dipulangkan ke Kupang guna menjalankan tugas sebagaimana mestinya," demikian Homalessy. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007