Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pada 2008 ada sebanyak lima BUMN yang dipastikan bakal melenggang di bursa (go public). "Yang jadi `subject` untuk revitalisasi dan privatisasi ada sekitar 16 BUMN yang kita tawarkan. Tetapi, untuk saat ini yang lebih potensial masuk ke pasar modal ada sekitar lima BUMN," kata Menteri Negara (Menneg) BUMN, Sofyan Djalil, seusai acara pencatatan perdana saham PT Jasa Marga di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin. Sofyan mengtakan, Kementrian BUMN akan menyiapkan BUMN mana saja yang dinilai siap untuk di-go public-kan. "Intinya kita akan men-'supply' lebih banyak perusahaan ke pasar modal," ujarnya. Dia menambahkan sektor perkebunan, yang mungkin siap dan punya potensi masuk ke pasar modal. "Tetapi, semuanya tergantung dari perusahaan itu sendiri," katanya. Hanya saja, Sofyan belum bersedia merinci secara pasti perusahaan-perusahaan BUMN mana saja yang segera "go public". " Kita belum lihat mana yang paling siap," ujarnya. Sofyan mengatakan, tujuan dari perusahaan BUMN yang akan "go public" tersebut untuk memperbaiki struktur BUMN itu sendiri, dan menciptakan suasana pasar modal Indonesia yang liquid. "Mudah-mudahan semua investor bisa dan memanfaatkan momentum baik ini," ujarnya. Ia menimpali, "Saat ini kita sedang mengadakan pembicaraan dengan DPR untuk meminta persetujuan, mumpung sekarang ini musim sidang, jadi akan kita bawah masalah tersebut untuk approval." Mengenai pembicaraan dengan komite privatisasi, secara tekhnis sudah dilakukan beberapa kali. "Kita akan minta waktu dari mereka untuk mengadakan rapat minggu depan," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007