Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Prof DR Muladi SH, menyatakan bahwa efisiensi penyelenggaraan p[emilihan umum (pemilu) mutlak dilakukan untuk memudahkan masyarakat menyalurkan aspirasi dan menekan berbagai penyimpangan dalam prosesnya. "Kami setuju kalau ada simplifikasi penyelenggaraan sistem pemilu, selain menghemat biaya juga memudahkan rakyat," ujarnya di Jakarta, Rabu. Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) tersebut mengatakan, penyelenggaraan ppemilu yang kompleks sangat rawan terhadap berbagai aksi manipulasi hingga menyebabkan pembengkakan anggaran. Tentang pencoblosan gambar lambang partai dan penulisan nama calon pada kertas suara, mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu menilai, sebagai salah satu bentuk teknis penyaluran suara yang penting untuk diimplentasikan. Muladi, yang juga salah seorang anggota Dewan Pembina Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengemukakan, perlu pengurangan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 600.000 menjadi 200.000. "Di luar negeri, antrian panjang bisa cepat selesai kok. Jadi, kalau bisa dikurangi saja," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007