Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Ketahanan Pangan Nasional 2007 kepada 156 orang yang dinilai telah memberikan prestasi dan komitmennya dalam upaya membangun ketahanan pangan. Pemberian penghargaan berupa tropi tersebut dilakukan secara simbolis oleh Presiden Yudhoyono kepada 17 orang perwakilan penerima penghargaan di Istana Negara Jakarta, Kamis. Dalam kesempatan itu, Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono mengharapkan, media massa untuk turut memberitakan prestasi dan keberhasilan masyarakat dan pemimpin daerah yang telah dicapai di berbagai bidang. Presiden mengatakan, jika ada kasus-kasus, pers dengan cepat memberitakannya dan hal itu baik untuk mencegah agar yang lain tidak ikut membuat kesalahan dan melanggar hukum. Tetapi, lanjutnya, akan lebih bijak jika masyarakat juga diberitahu mengenai prestasi ketahanan pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat. "Itu akan lebih adil. Yang salah mendapat teguran, yang berprestasi diberi apresiasi," katanya. Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Anton Apriyantono, mengatakan bahwa pemberian penghargaan itu merupakan wujud pengakuan pemerintah terhadap pejabat dan masyarakat yang dinilai mempunyai komitmen dan motivasi dalam mewujudkan ketahanan pangan secara terintegrasi. Anton menambahkan, pemberian penghargaan Ketahanan Pangan Nasional telah dirintis sejak 1979 dengan pelaksanaan Lomba Intensifikasi Pertanian dan Swasembada Beras. Sejak tahun 2001, pelaksanaan lomba tersebut kemudian diperluas menjadi pemberian penghargaan Ketahanan Pangan Nasional. Ke-156 orang yang mendapat penghargaan itu adalah enam gubernur, 11 bupati dan 1 walikota, 108 wakil kelompok tani, serta 30 aparat fungsional dan pejabat teknis. Sedangkan, enam gubernur yang menerima penghargaan Ketahanan Pangan adalah Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Sumatera Selatan, Syahrial Oesman, Gubernur Sulawesi Selatan, HM Amin Syam, Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin, dan Gubernur Riau, Rusli Zainal. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007