Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung meluncurkan buku yang diambil dari disertasinya saat ia mengambil program doktoral di Universitas Gadjah Mada beberapa waktu lalu. Dalam peluncuran bukunya yang diberi judul "The Golkar Way: Survival Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik Era Transisi" di Jakarta, Jumat, Akbar mengatakan sebagian besar isi bukunya berbicara tentang bagaimana Golkar mampu melewati masa-masa krisisnya. "Buku ini merupakan hasil disertasi yang pada awal September lalu telah diuji dalam sidang senat terbuka UGM," katanya. Dalam kesempatan itu, Akbar juga menjelaskan topik tentang saudagar politisi yang saat ini memegang kekuasaan dan pernah menjadi polemik di internal Golkar sebenarnya hanya sebagian kecil saja dari isi desertasi yang dibukukannya tersebut. "Masalah saudagar itu bukan merupakan substansi dari disertasi saya," katanya. Akan tetapi, Akbar yang juga mantan Ketua DPR itu melanjutkan masalah saudagar politisi itu merupakan salah satu kutipan saja yang tertuang dalam disertasinya yang kemudian ditanyakan oleh salah seorang penguji. "Penguji meminta penjelasan lebih lanjut tentang istilah itu," ujarnya. Sementara sebagian besar isi disertasi dan buku Akbar itu justru menyoroti pada bagaimana partai berlambang beringin itu bangkit dari keterpurukannya setelah era reformasi bergulir yang dikaitkan dengan teori-teori politik yang ada. Pada bagian lain pidato peluncurannya, Akbar mengatakan bahwa proses transisi dalam Partai Golkar terus berjalan hingga saat ini. Dia juga mengatakan sebagai orang yang pernah berkecimpung dalam dunia politik praktis dirinya siap berbagi pengalaman dengan siapa pun jika diminta. Sementara itu, Jacob Oetama yang mewakili penerbit mengemukakan buku tersebut merupakan sumbangan berharga buat bangsa Indonesia. Hal ini, kata Jacob, karena, bangsa Indonesia pada saat seperti sekarang ini membutuhkan pemikiran-pemikiran kritis. Tampak hadir dalam peluncuran buku Akbar Tandjung antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashiddiqie, Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar dan Soetardjo Surjoguritno, Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud, mantan Menkum HAM Hamid Awaludin, Sekjen DPP Partai Golkar Soemarsono dan promotor Akbar Tandjung, Prof Ichlasul Amal. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007