Jakarta (ANTARA News) - Investor Belanda berencana membangun pabrik penyulingan minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia untuk pengembangan biofuel (solar). "Khusus di bidang energi, pihak Belanda sangat berkeinginan untuk mengembangkan energi biofuel dari minyak sawit, karena itu Belanda akan membangun pabrik penyulingan CPO di Indonesia," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam keterangan resminya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Jumat. Menurut Mendag, pertemuannya dengan Menteri Perekonomian Belanda M.J.A. van der Hoven menghasilkan kesepakatan untuk mempererat kerjasama ekonomi dengan peningkatan bantuan teknis dan pembangunan kapasitas termasuk bidang energi, lingkungan dan pariwisata. "Kedua pihak menyepakati pembentukan payung kerjasama yang lebih komprehensif dan kemitraan yang lebih luas. Keinginan tersebut akan dituangkan dalam suatu nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani oleh kedua kepala negara pada saat kunjungan Presiden RI ke Belanda, Maret 2008," ujar Mendag. Selama kunjungan ke Belanda pada 13-14 November 2007 itu, Mendag juga bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, F. Heemskerk dan bersepakat meningkatkan perdagangan dua negara yang cenderung mulai turun. Badan promosi ekspor negara berkembang milik Belanda (CBI) akan membantu promosi perdagangan produk Indonesia ke Eropa. CBI akan mengintensifkan kerjasama dengan Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN). Untuk meningkatkan produksi komoditi ekspor Indonesia (joint production), Belanda akan meningkatkan investasinya di berbagai sektor sepreti budidaya bunga, perikanan, kehutanan, CPO, furnitur, dan lain-lain. Nilai perdagangan dua negara tumbuh sekitar 16,57 persen dalam lima tahun terakhir dan mencapai 3,03 miliar dolar AS pada 2006. Ekspor non migas Indonesia ke Belanda selama periode itu naik 12,75 persen per tahun dari 1,6 miliar dolar AS pada 2002 menjadi 2,3 miliar dolar AS pada 2006. Ekspor utama Indonesia ke Belanda adalah CPO, kakao, ikan dan udang, mebel dan produk kayu, serta pakaian jadi dan alan kaki. Sementara Indonesia mengimpor produk makanan, "paperboard", susu dan krim. Nilai Impor Indonesia dari Belanda meningkat 7,9 persen per tahun. Pada 2005, nilai impor Indonesia dari Belanda mencapai 369,1 juta dolar AS meningkat menjadi 515,4 juta dolar AS pada 2006. Dalam bidang investasi, Belanda menempati urutan ke-7 dengan nilai investasi mencapai 2,04 miliar dolar AS untuk 123 proyek.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007