Bogota (ANTARA News) - Sebanyak tujuh orang anggota militer Kolombia tewas terkena ranjaun darat garapan kelompok pemberontak, dan empat orang anggota pemberontak tewas dalam kontak senjata di daerah kekuatan pihak oposisi, demikian laporan pihak militer Kolombia, Senin. Seorang tentara Kolombia dilaporkan menginjak ranjau darat yang menyebabkan terjadinya rangkaian ledakan di provinsi Tolima, Sabtu malam. Mereka-mereka yang mampu lolos dari ledakan tersebut membalas tembakan ke arah para gerilyawan anggota militer separatis Kolombia yang terbesar FARC yang terbentuk pertama kalinya di Provinsi Tolima pada tahun 1964. Empat dari anggota FARC tewas dalam peristiwa tersebut. Presiden Alvaro Uribe telah banyak membuat perubahan kebijakan strategi dalam menghadapi pasukan pemberontak yang mendapatkan dukungan dari Washington namun setiap tahunnya masih harus menghadapi aksi gerilyawan separatis yang didanai oleh penjualan kokain yang bernilai multitrilyun dolar. Dalam pertempuran lainnya ditempat terpisah di pegunungan Caldas, pihak militer Molombia mengatakan, telah menewaskan lima orang anggota gerilyawan FARC termasuk salah satu tokoh pimpinannya yang diduga kuat penjadi pelaku aksi penculikan seorang anggota parlemen. Presiden Venezuela, Hugo Chavez, selaku tetangga dekat mencoba untuk menjadi juru tengah pertukaran tahanan diantara kedua belah pihak namun pembicaraan masih dalam tahap awal. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007