Mataram (ANTARA News) - Menteri Agama Maftuh Basumi menyatakan pembangunan tempat ibadah atau pura terbesar se-Asia Tenggara di Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan wacana yang berlebihan. "Umat Hindu harus memahami dengan seksama," katanya menjawab pertanyaan sejumlah tokoh agama tentang rencana pembangunan pura tersebut di Mataram, Senin malam. Dia menjelaskan, membangun tempat ibadah harus disesuaikan dengan kebutuhan umat setempat dan tidak boleh berlebihan. "Apalagi di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dibangun pura terbesar di Asia Tenggara, ini agar dipikirkan sebab dapat menimbulkan gesekan bahkan kesalahpahaman," katanya. Dikatakannya, Undang-Undang Dasar memberikan perlindungan secara mutlak kepada warga negara untuk melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, namun dalam membangun rumah ibadah ada aturannya, yakni seperlunya, seperti diatur dalam Peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam negeri. "Untuk itu, jika pura di Bayan, Lombok Barat dibangun untuk umat setempat, ya seperlunya dan tidak perlu ada target lebih besar se Asia Tenggara," katanya. Sebelumnya, kalangan DPRD NTB menyoroti rencana pembangunan pura terbesar di Asia Tenggara itu, yang berlokasi di Bayan, Lombok Barat bagian utara. Sejumlah fraksi DPRD NTB meminta pemerintah untuk segera menghentikan pembangunan pura tersebut karena dapat penimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. H. Syahdan dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) mengatakan luas areal tempat pembangunan pura sekitar 10 hektar, dan besarnya pura tersebut tidak sesuai dengan jumlah umat yang ada di lokasi, yakni sekitar 40 Kepala Keluarga.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007