Jakarta (ANTARA News) - Bank Internasional Jepang (Japan Bank for International Corporation/JBIC) menawarkan pinjaman lunak untuk merehabilitasi hutan di Indonesia yang rusak. Tawaran tersebut disampaikan Gubernur JBIC Koji Tanami, usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Selasa. Tanami mengatakan pertemuannya dengan Wapres Jusuf Kalla antara lain membicarakan rencana Konferensi Perubahan Iklim di Bali, 3-14 Desember . "Terkait isu lingkungan tersebut, kami sepakat untuk menjalin kerjasama di mana Indonesia membutuhkan dana untuk merehabilitasi hutannya yang rusak," kata Tanami. Penawaran bantuan pinjaman lunak tersebut, tambah dia, merupakan suatu bentuk komitmen JBIC untuk membantu negara-negara seperti Indonesia termasuk dalam penanganan isu lingkungan hidup. Tanami mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar pengguna dana bantuan resmi Jepang untuk pembangunan (Official Development Assistance/ODA). Tentang berapa besar pinjaman lunak yang akan diberikan, Tanami mengatakan pihaknya masih menunggu pengajuan dari pihak Indonesia mengingat bidang pelesatarian hutan merupakan bidang baru yang memanfaatkan ODA sebagai bentuk kerjasama. "Kita akan tunggu pengajuannya dari pihak Indonesia kepada JBIC melalui ODA untuk kemudian kami pelajari dan kami putuskan berapa pinjaman lunak yang bisa kami berikan," katanya. Yang jelas, lanjutnya, karena ini menyangkut isu lingkungan global maka pemerintah Jepang melalui JBIC berkomitmen untuk terus membantu penanganan berbagai isu lingkungan hidup.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007