Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak tekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu, ditutup turun 2,33 persen berada dibawah level 2.600. IHSG ditutup turun 61,241 poin menjadi 2.563,621 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 14,742 poin (2,57 persen) ke posisi 559,853. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan harga minyak yang tembus 99,29 dolar AS per barel telah menjadi kekhawatiran pasar sehingga menekan indeks BEJ turun. "Harga minyak telah menjadi kekhawatiran untuk menimbulkan krisis, sehingga harga saham sektor tambang pun sudah tidak menarik lagi," kata Krisna. Harga minyak naik di atas 99 dolar AS per barel karena khawatir ketatnya pasokan global. Dalam perdagangan awal pagi kontrak utama New York minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari mencetak angka perdagangan dalam hari baru sekitar 99,29 dolar per barel, memecahkan rekor sebelumnya sekitar 98,62 dolar yang dicapai pada 7 November. Dia juga mengatakan, melemahnya sebagian besar bursa regional juga mempengaruhi pergerakan indeks BEJ. Bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 373,85 poin (2,46 persen) menjadi 14.837,66 dan bursa Hongkong turun 1.153,02 poin (4,15 persen) ke posisi 26.618,18 telah menekan harga saham di BEJ. Kondisi ini membuat pergerakan saham di BEJ didominasi yang turun sebanyak 178 dibanding yang naik 34, sedangkan 41 stagnan dan 154 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin hampir semua saham unggulan, seperti saham Bank Mandiri terkoreksi Rp150 menjadi Rp3.350, Energi Mega Persada turun Rp70 ke Rp1.300, Astra Internasional turun Rp1.050 ke posisi Rp23.000 dan Bank BRI merosot Rp450 ke harga Rp7.200. Volume perdagangan mencapai 2,733 miliar saham dengan nilai Rp5,648 triliun dari 61.515 kali transaksi.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007