New York (ANTARA News) - Karakteristik pasien usia muda penderita penyakit kejiwaan yang suka menyiksa diri dapat merupakan pertanda akan kemungkinan resiko tinggi melakukan aksi bunuh diri. "Menyiksa atau menyakiti diri dan bunuh diri adalah maslah penyakit kejiwaan yang utama di kalangan usia muda," kata Drs Keith Hawton dan Luise Harriss dari Universitas Oxford. "Angka rata-rata dari kasus menyakiti diri sendiri istilah yabg digunakan bagi pasien kejiwaan yang berniat meracuni dirinya atau mencelekakan diri yang banyak terjadi negara Eropa yang disebabkan berbagai motivasi sangat tinggi di kalangan usia muda," demikian dikatakan oleh para peneliti dari Oxford yang menuliskan hasil penemuannya di majalah Jpournal Clinical of Psychiatri. Para penelitri mengumpulkan informasi darti pasien pelaku kasus menyakiti diri sendiri yang berusia antara 15 hingga 24 tahun yang ditemui di rumah-sakit-rumah sakit umum selama dua dekade mulai 1978 hingga 1997. Angka kematian yang tercatat seperti yang diperoleh dari data rumah-sakit-rumah sakit tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kematian hingga akhir tahun 2000. Sebanyak 5.459 pasien masuk dalam program penelitian tersebut dengan perincian 3.342 wanita dan 2.027 pria. Kasus overdosis yang berkaitan dengan kasus penyiksaan diri tercatat 90,5 persen. Sebagian kasaus kelebihan dosis 44 persen menyangkut penggunaan acetaminophen (Tylenol) . Kenaikan kasusu kelebihan dosis acetaminophen dari 33,3 persen menjadi 53,4 persen dan kasus kelebihan dosis obat antidepresi dari 9,3 persen naik menjadi 11,9 persen juga masuk dalam pengamatan program penelitian tersebut. Kelebihan dosis menggunakan obat penenang kelas ringan dan obat-obatan sedativ lainnya menurun dari 18,8 persen menjadi 7,7 persen terjadi semasa penelitian tersebut berlangsung, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007