Banda Aceh (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 6,0 pada skala Richter (SR) mengguncang Kota Banda Aceh dan pesisir barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Jumat (23/11) sekitar pukul 06.00 WIB, namun tidak menimbulkan kepanikan. Petugas operasional pengamat Meteorologi dan Geofisika Stasiun Mata Ie, Aceh Besar, Nyakmu Yasir, kepada ANTARA di Banda Aceh, menyatakan sejauh itu belum menerima laporan adanya kerusakan sebagai dampak dari gempa tersebut. Ia menjelaskan gempa yang berpusat sebelah barat daya Kota Banda Aceh itu berada pada kordinat 4,57 derajat Lintang Utara (LU)- 95,03 drajat Bujur Timur (BT) atau berjarak sekitar 113 kilometer perairan laut, dengan kedalaman 16 kilometer. Gempa pagi hari itu dirasakan masyarakat Kota Banda Aceh sekitar 4 modified marcelly intensity (MMI). Selain di Banda Aceh, masyarakat di Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya diduga juga merasakan guncangan gempa bumi yang kerap melanda wilayah Aceh pasca gempa utama yang menimbulkan tsunami pada 26 Desember 2004. Sementara di Kota Banda Aceh, sebagian masyarakat langsung keluar rumah ketika merasakan guncang gempa karena khawatir tertimpa bangunan. Pasca gempa utama 2004, wilayah NAD sering diguncang gempa susulan terutama di wilayah pesisir barat selatan Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Selatan dan Aceh Singkil serta Simeulue). Gempa yang disertai tsunami 26 Desember 2004, telah mengakibatkan tidak kurang dari 250 ribu penduduk hilang dan tewas serta menghancurkan berbagai fasilitas publik serta rumah masyarakat. Gempa dan tsunami 26 Desember 2004 yang menerjang sebagian besar wilayah pesisir, terutama di 13 dari 23 kabupaten kota di provinsi ujung paling barat Indonesia itu. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007