Kudus (ANTARA News) - Ribuan hektar sawah di Kabupaten Kudus terancam gagal panen, mengingat pasokan air irigasi dari Waduk Kedungombo kurang mencukupi seiring rendahnya tingkat curah hujan. "Pasokan yang ada saat ini tidak cukup untuk mengawali musim tanam (MT) I 2007/2008, mengingat debit air Kedungombo yang menjadi urat nadi petani hanya mencapai 45 kubik per detik, dan dialirkan selama 24 jam," kata Koordinator Federasi Perkumpulan Petani Pengguna Air (FP3A) Sistem Kedungombo, Kaspono, di Kudus, Jumat. Menurut dia, pasokan yang ideal mencapai 55 kubik hingga 60 kubik per detik. "Untuk itu, pasokan harus ditingkatkan hingga 60 kubik per detik," katanya. Lokasi pertanian yang dipastikan kekurangan air tersebut berada di daerah hilir. Diperkirakan, luas area persawahan yang mengalami hal itu mencapai 30 persen dari total luas sawah yang ada. "Padahal, total area yang membutuhkan pasokan dari Waduk Kedungombo mencapai 63.000 hektar," katanya. Awalnya, para petani akan mengandalkan air hujan. Namun, beberapa hari terakhir hujan tidak juga turun. Padahal, petani sudah menyelesaikan masa pembibitan dengan usia antara 25 hari hingga 26 hari. "Idealnya, usia pembibitan berkisar 15 hari hingga 25 hari," katanya. Bila pasokan air tidak mencukupi, maka proses pemindahan dari area pembibitan ke sawah akan tertunda. Bila berlangsung lama, maka tanaman padi yang akan ditanam tidak akan optimal hasilnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007