Banda Aceh (ANTARA News) - Empat juta umat muslim di dunia akan melaksanakan rukun Islam kelima di tanah suci Makkah, namun untuk mencapai haji mabrur (sempurna dan diterima Allah oleh SWT) diperlukan tiga persiapan yang harus dilakukan calon haji (calhaj). "Ada tiga persiapan paling penting diperhatikan para calhaj untuk memperoleh haji mabrur," kata Dosen Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Tgk Aslam Nur di Banda Aceh, Jumat. Dihadapan ribuan umat muslim yang memadati Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, ia menyebutkan tiga persiapan itu yakni calhaj harus berniat secara ikhlas menunaikan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT. Mengutip firman Allah SWT yang artinya, "Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah semata. Dan tidaklah mereka diperintah melainkan untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (Allah) dalam menjalankan agama," jelasnya. Karena, syaithan selalu datang untuk menggoda manusia dengan membisikkan sesuatu kedalam hati para calhaj, sehingga niat berhaji karena Allah SWT bisa goyah. "Syaithan datang dan membisikkan ke hati calhaj, yang tujuan melalui predikat hajinya dapat dihormati dan dapat disegani manusia," tambah dia. Akibat terpengaruh bisikan syaitan itu maka akan timbul perasaan takabbur dan sombong karena niat beribadah haji karena Allah telah bergeser ke penghormatan dari manusia, kata Aslam Nur. "Untuk menangkal pengaruh dari bisikan syaithan itu maka para calhaj harus sering beristiqfar dan segera membuang jauh-jauh bisikan syaithan tersebut. Namun paling penting adalah biaya keberangkatan ke Makkah itu harus bersumber dari rezeki halal," tambahnya. Adapun persiapan kedua adalah, para calhaj harus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya kepada Allah SWT. "Tak kalah pentingnya adalah para calhaj itu dianjurkan untuk meningkatkan dan mempererat silaturrahmi seraya memohon maaf kepada saudara, kerabat dan tetangga atas kesalahan yang mungkin kita lakukan selama ini," kata Aslam. Persiapan ketiga, ia menyebutkan para calhaj sebelum berangkat ke Tanah Suci harus mempelajari tatacara melaksanakan rukun haji, sehingga ibadah hajinya dilaksanakan sesuai tuntutan Rasulullah SAW. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007