Moskow (ANTARA News) - Polisi Rusia, Jumat malam, menyerbu kantor koalisi The Other Russia, pimpinan mantan juara catur Garry Kasparov, beberapa jam sebelum ia dijadwalkan memimpin pawai di Moskow guna menentang Presiden Vladimir Putin. Juru bicara koalisi itu Lyudmila Mamina mengatakan, polisi tak memberi bukti apa pun bagi penyerbuan terhadap kantor koalisi tersebut --yang menjadi tempat jaringan internet partai. "Mereka tak memiliki dokumen, bertindak atas wewenang dekrit rahasia, jadi mereka tak dapat mengatakan apa itu," katanya. "Mereka menyalin data paspor semua staf kami, membuat gambar kantor, dan menulis bahwa mereka tak menemukan senjata, narkotika, apa pun yang berkaitan dengan aksi kriminal," katanya. "Itu semua berhubungan dengan Pawai Orang Yang Tak Puas (Sabtu). Itu adalah upaya untuk menakut-takuti penyelenggaranya," katanya. "Staf kami bereaksi dengan tenang. Ini bukan penyerbuan pertama, setahun lalu mereka menerobos masuk dengan membawa senjata ... ". Pawai Orang Yang Tak Puas dijadwalkan diselenggarakan di Moskow, Sabtu pagi. Kasparov, yang bermaksud mencalonkan diri sebagai presiden, direncanakan memimpin pawai "Rusia tanpa Putin" tersebut. Partai oposisi lainnya, seperti Uni Kekuatan Sayap-Kanan (SPS), dapat bergabung. Namun, gerakan pemuda pro-Putin telah menjadwalkan protes tandingan pada saat yang sama. Putin dijadwalkan meletakkan jabatan setelah pemilihan presiden Maret karena ia dilarang oleh Undang-Undang Dasar untuk berusaha memperoleh mandat jabatan ketiga berturut-turut, tapi mencalonkan diri sebagai calon unggulan partai Persatuan Rusia dalam pemilihan anggota dewan legislatif bulan depan. Banyak pengulas percaya pemimpin Rusia itu berencana menemukan cara untuk meraih kembali pengaruh besarnya, demikian AFP.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007