Nha Trang, Vietnam (ANTARA News) - Topan tropis telah mengakibatkan hujan lebat di beberapa provinsi Vietnam selatan-tengah, sehingga mengganggu panen kopi dan membahayakan nelayan, kata beberapa pejabat Sabtu. Jalan-jalan di tempat pelancongan pantai Nha Trang lengang setelah malam sebelumnya hujan lebat mengguyur, angin dan gelombang menerjang akibat Topan Tropis Hagibis, yang kekuatannya turun pada Jumat, saat topan tersebut berubah arah di Laut China Selatan setelah menerjang Filipina. Komite penanganan topan dan banjir di pemerintah menyatakan hampir 31.000 orang telah dipindahkan menjauhi pantai di empat provinsi. Vietnam mengirim pesan diplomatik ke China mengenai empat kapal dengan 36 nelayan yang mencari tempat berlindung di wilayah China. Pemerintah memperingatkan 245.000 nelayan dan kebanyakan nelayan berlayar keluar dari daerah bahaya, demikian laporan pemerintah. Para pejabat di provinsi penghasil utama kopi, Daklak, mengatakan hujan ringan telah menghalani petani melanjutkan panen. Gangguan yang terjadi sejak Kamis, saat puncak panen, mengancam akan menunda pengiriman dari penghasil utama robusta di dunia itu. Topan tersebut juga melewati ladang penghasil gas dan minyak di Laut China Selatan. Secara historis, topan jarang menerjang pada akhir November, yang biasanya merupakan awal dari musim kering selama enam bulan. Garis pantai Vietnam, yang panjang, setiap tahun dihantam oleh sebanyak 10 topan, sehingga menewaskan ratusan, bahkan ribuan, orang. Sejak Agustus, beberapa provinsi di bagian tengah negeri itu telah dihantam oleh serangkaian topan, sehingga meningkatkan banjir ke tingkat tertinggi dalam beberapa dasawarsa. Sepanjang tahun ini, topan dan banjir telah menewaskan 368 orang, melukai 515 orang dan membuat 30 orang belum ditemukan, demikian laporan pemerintah. Total kerugian harta mencapai 441 juta dolar AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007