Surabaya (ANTARA News) - Saham PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim, di PT Lamongan Integrated Shorebase (LIS) terancam terdilusi (semakin mengecil) apabila sampai 31 Desember 2007 PT PWU belum bisa menyetor saham 35 persen. Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jatim, Drs Sudono Syueb MSi di Surabaya, Sabtu, mengatakan bahwa batas waktu penyetoran saham sesuai kesepakatan adalah 30 September 2007, kemudian bila sampai 31 Desember belum menyetor maka terdilusi. PT PWU yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah membeli saham PT LIS, sehingga komposisi kepemilikan PT PWU di LIS sebesar 45 persen, sedangkan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebesar 55 persen. Sudono mengatakan komposisi kepemilikan saham PT PWU di PT LIS saat ini masih 10 persen atau setara dengan luas lahan seluas 3,44 Ha. "Saham itu didapat dari Pemkab Lamongan atas ide dan keberhasilan mencarikan mitra kerjasama dari Singapura untuk membangun pelabuhan di Kabupaten Lamongan," katanya. Dengan demikian, ujar dia, PT PWU baru setor lahan 36,56 Ha atau setara dengan Rp35 Miliar. "Semestinya saat harga tanah masih murah dulu, PT PWU bisa segera memenuhi kewajibannya sehingga komposisi sahamnya terpenuhi, sekarang harga tanahnya sudah naik," kata politisi PAN ini. Gubernur Jatim, Imam Utomo, dalam Jawaban Eksekutif beberapa waktu lalu mengatakan target PT LIS adalah pembangunan pelabuhan umum dan khusus tahap I dan II seluas lebih kurang 140 Ha dengan biaya investasi Rp325 Miliar diluar investasi lahan. "Sistem kerjasamanya adalah Built Operate and Transfer (BOT) dalam waktu 30 tahun dan setelah selesai kerjasamanya, maka seluruh bangunan dan fasilitas pelabuhan menjadi milik PT LIS," katanya. Sampai saat ini, ujar Imam, pembangunan tahap I dan II sudah mencapai 80 persen dan sudah beroperasi serta mendapatkan ijin operasi dari Menteri Perhubungan. "Hingga sekarang sudah ada 10 perusahaan yang menggunakan fasilitas di pelabuhan LIS," katanya. Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Dr Fatah Yasin, ketika dikonfirmasi saat pameran batik mengatakan bahwa Pemprov Jatim sudah menganggarkan Rp35 Miliar untuk PT LIS dalam PAK APBD 2007 sehingga tidak ada masalah lagi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007