Jakarta (ANTARA News) - "Penampilan yang amat mempesona," begitu komentar Nancy (26), pemerhati musik jazz dari Australia, seusai menyimak penampilan grup jazz Lithuania, Sextet, di panggung Festival Internasional JakJazz 2007 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (23/11) malam. Pernyataan puas atas penampilan grup pimpinan Dainius Pulauskas, juga diutarakan Aminah Syakur (24), perempuan berjilbab dari Bandung. "Saya sengaja nonton grup jazz dari negeri Eropa Timur itu. Ternyata improvisasinya luar biasa mempesona," ujar Aminah. Tepuk tangan tanda salut dari penonton selalu membahana setiap kali grup itu mengakhiri musik tanpa syair mereka. Dalam penampilan selama satu jam 40 menit itu, mereka membawakan sepuluh judul lagu tanpa syair, di antaranya lagu dalam Lithuania Samba du, Orca, Ballade, Virga, dan Impromtu. Sextet juga komunikatif dengan penonton, mereka juga inovatif dengan meramu patron ritme bunyi-bunyian dari perangkat drum, piano, bass, trumpet, dan saksofon. Mereka tampil pada pertunjukan perdana pada hari pertama di Panggung Besar-1 (Big Stage-1) yang berlokasi di sisi timur luar ruang "Super Premium Stage" Istora Senayan. "Kami datang dari negera yang sangat kecil, dan berpenduduk hanya 3,5 juta jiwa," kata Pulauskas saat memulai pertunjukan. Republik Lithuania terletak di pesisir tenggara Laut Baltik, yang berbatasan dengan Latvia, Belarus, dan Polandia. Lebih dari 1.000 pengunjung, umumnya anak muda, menghadiri hajatan jazz grup musik Lithuania itu. Para musisi itu sangat menguasai panggung dan seolah menyihir psikologi penonton. Kendati tampil mempesona, keenam musisi dari negeri dingin itu tak bisa menutupi rasa tak enak ketika mereka merasakan keringat yang terus mengucur dari tubuh bereka. Itulah sebabnya, ketika ditanya dalam jumpa pers tentang pengalaman mereka tampil di Indonesia, mereka hanya menjawab singkat, "Indonesia sangat panas." Grup itu beranggotakan enam orang, semuanya lelaki, yaitu Dainius Pulauskas (piano, synthesizer), Valerijus Ramoska "trompet, Flugelhorn Vytautas Labutis (saxes, Bass, clarinet), Leonid Shinkarenko (bass), Linas Buda (drum), Arkady Gotesman (perkusi). Kelompok musik itu berdiri sejak 10 tahun silam. Konsistensi kelompok itu menempatkan mereka pada Jazz Olimpus Lithuania. Dalam jumpa pers seusai pertunjukan, Ramoska, jurubicara grup itu, mengungkapkan bahwa selain tampil di Lithuania, mereka juga telah pentas di sejumlah negara, seperti Inggris, Jerman, Kanada, Perancis, Latvia, India, dan China. Sebelumnya, ujar Ramoska, grup itu sedianya akan tampil di Bali tapi batal karena ketika itu terjadi musibah gempa di Indonesia. Diungkapkan pula, dibanding dengan di Indonesia, festival musik jazz di Lithuania lebih tua. "Bila festival musik jazz di Indonesia baru sembilan kali, maka di Lithuania sudah dilakukan sejak 20 tahun silam," kata Ramoska. Tokoh sentral Tokoh nomor wahid di grup itu adalah Dainius Pulauskus, seniman jazz kesohor, yang sejak 1990 malang-melintang di panggung jazz di negeri bekas pendudukan Uni Soviet itu. Ia meraih sarjana musik dari "Conservatoire Vilnius" dan Akademi Musik Lithuania. Mitra panggung regular Pulauskas adalah pemain trompet Valerjius Ramoska. Selain bermain di Sextet, Pulauskus juga bermain bersama dalam sejumlah grup musik seperti Vytautas Labutis, V. Chekasin, V. Tarasov, dan S. Sasnauskas. Saxophonist Vytautas Labutis adalah salah satu anggota Sextet, grup "Jazz 4" dari L. Shinkerenko. Ia telah bermain bersama hampir dengan semua pemain jazz Lithuania, salah satu anggota V. Tarasov`s Lithuanian Art Orchestra, Lithuanian Young Composers Orchestra, dan berpartisipasi dalam pertunjukan-pertunjukan internasional. Pemain bass-gitar Leonid Shinkarenko adalah salah satu musisi terbaik, ahli dalam pertunjukan bas-ganda dan bass gitar. L. Shinkarenko telah bermain dalam semua pertunjukan jazz prestisius di Lithuania dan Eropa, telah diikursertakan dalam 60 kali rekaman. Arkadi Gotesman telah mempertujukkan kehebatannya di atas panggung sejak 1982. Di samping pertunjukan jazz, ia juga menyusun musik teater, penulis skenario pertunjukan musik. Perkusionis Linas Buda adakah salah satu anggota band besar Radio dan Televisi Lithuania. Belakangan ia mengambil bagian dalam beragam pertunjukan jazz. Puncak penampilan internasional Sextet ini terjadi di ajang festival jazz di Latvia pada 1998, ketika mereka tercatat sebagai grup yang memiliki "aransemen" terbaik. Festival bertema "Paint the Town Jazz" (mewarnai Jakarta dengan musik jazz) itu menampilkan pula sejumlah grup musisi jazz dari manca negara antara lain Carmen Bradford & Rani Singam (AS-Singapura) Shionoya Satoru (Jepang), Bugz in the Attic (Inggris), Alex Sipiagin (AS), Danny & Marlayne Connection (Belanda), Joona Toivanen Trio (Finlandia), Belaszaloki (Hungaria), Jeffrey Tahalele & Friends feat Bertha & Emil S Praja (Indonesia), dan Ze Paulo Becker & Bernardo Aguiar (Brazil). Dalam ajang festival JakJazz ini, grup Sextet mempertunjukkan kehebatannya sebanyak dua kali, yaitu pada hari pertama dan di hari penutupan pada Minggu di Panggung Besar-2 (Big Stage-2) luar ruang.(*)

Pewarta: Oleh Munawar Saman Makyanie
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007