Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Pos dan Telekomunikasi (Postel) Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), Basuki Yusuf Iskandar, mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan ijin baru untuk operator seluler karena jumlah operator seluler saat ini sudah cukup untuk membuat kompetisi di bidang layanan telekomunikasi. "Saya tidak akan menambah ijin lagi karena sudah tidak ada lagi slot frekuensi dan kompetisi sudah sangat tajam," kata Basuki di Jakarta, Selasa. Basuki mengatakan memang ada perusahaan yang mengajukan surat kepada Ditjen Postel untuk meminta ijin operasional, akan tetapi dia tolak karena memang sudah tidak ada slot frekuensi lagi. Dia mengatakan kalau pun ada perusahaan baru yang akan masuk menjadi operator seluler, itu bisa dilakukan dengan memperkuat atau bergabung dengan operator seluler yang telah ada. Basuki menilai 11 operator telekomunikasi seluler yang ada saat ini sudah cukup untuk melayani masyarakat dan telah terjadi kompetisi yang tajam di dunia telekomunikasi di Indonesia. Dia memprediksikan ketika kompetisi sudah sangat tajam maka pada masa yang akan datang akan terjadi konsolidasi market atau merger diantara operator seluler di Indonesia. "Setelah itu mungkin nanti ada market konsolidasi. Karena negara manapun tidak ada operator yang sebanyak ini," lanjut Basuki. Akan tetapi Dirjen Postel itu tidak dapat memprediksikan kapan konsolidasi market operator seluler akan terjadi karena itu tergantung mekanisme pasar. Ketika ditanya apakah jumlah operator telekomunikasi seluler di Indonesia saat ini sudah ideal, Basuki mengatakan itu tergantung kompetisi telekomunikasi yang terjadi di pasar. "Yang disebut ideal, kalau kompetisi ini seperti apa. sepuluh operator pun tidak akan ideal kalau tidak terjadi kompetisi. Sekarang lihat saja kompetisi sudah jalan, artinya sudah cukup untuk menimbulkan kompetisi," tambah Basuki.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007