Paris (ANTARA News) - Sekitar 60 polisi terluka dalam bentrokan di pinggiran kota Paris, ibukota Prancis. pada Senin (26/11) malam, kata polisi setempat, Selasa, setelah malam kedua adanya aksi kekerasan. Para polisi itu diserang dengan batu, bom minyak dan mercon yang meledak di atas kepala mereka dalam beberapa jam bentrokan kecil dengan perusuh di pinggiran utara Villiers-le-Bel dan daerah di dekatnya. Kekerasan itu menyusul kematian dua pemuda dalam kecelakaan yang melibatkan sebuah mobil polisi. Kekerasan itu mengingatkan pada kerusuhan 2005 di kompleks perumahan kumuh di Prancis, yang dihuni bermacam etnik. Meskipun ada seruan untuk tenang dari keluarga korban kecelakaan, perusuh membakar satu perpustakaan, satu kantor pajak dan merusak puluhan toko dan usaha, kata polisi. Lima pejabat polisi luka serius, satu dari mereka dihantam oleh sebuah proyektil yang tampaknya ditembakkan dari sebuah senapan pemburu. Polisi telah melakukan lima penangkapan dan membalas dengan gas air mata, peluru karet dan senjata cet yang dirancang untuk mengenali perusuh. Peluru yang digunakan, gelas pecah dan batu yang dilemparkan oleh perusuh mengotori jalanan dan sekitar 60 kendaraan terbakar. Dalam kerusuhan 2005, ribuan mobil dibakar setelah dua remaja tewas terkena arus listrik ketika mereka naik ke pemancar tambahan listrik tampaknya sedang melarikan diri dari kejaran polisi. Pihak berweang telah membuka penyelidikan terhadap kematian kedua pemuda pada Minggu malam itu. Kantor penuntut setempat mengatakan insiden itu merupakan "kecelakaan lalulintas" tapi beberapa pertanyaan tetap mengenai berapa cepat bantuan tiba, demikian laporan Reuters. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007