Jakarta (ANTARA News) - Artis Ahmad Albar yang menjadi tersangka kasus narkoba membantah telah menjadi seorang pecandu narkoba kendati hasil tes urine menunjukkan adanya kandungan narkoba. Teman Albar, Farhat Abbas, menyatakan hal itu usai menjenguk rocker kawakan yang masih diperiksa di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Rabu. Bahkan, Albar menyatakan siap direkam jika kedapatan sedang "sakaw "atau sakit karena pengaruh narkoba sebagaimana yang selama ini menimpa para pecandu pada umumnya. "Ia bahkan setuju jika rekaman itu disebarluaskan ke masyarakat jika memang memperlihatkan ia sedang sakaw," kata Farhat yang sempat bertemu Albar selama dua jam. Farhat juga yakin Albar bukan pecandu karena dapat tahan terhadap udara dingin dari AC selama diperiksa di kantor BNN. "Pecandu narkoba biasanya tidak tahan udara AC, tapi Ahmad Albar tidak apa-apa di ruangan AC," katanya menegaskan. Ia mengakui, Albar pernah mengkonsumsi narkoba tahun 1995 hingga 1996 namun setelah itu tidak lagi. Terkait dengan hasil tes urine yang positif mengandung narkoba, Farhat mengatakan hasil tes urine itu masih menunggu hasil lengkap oleh laboratorium forensik. Ia menduga kandungan urine Albar terpengaruh dengan obat-obatan resep dokter yang selama ini diminumnya sebab akhir-akhir ini ia sering sakit. Namun, Farhat mengaku tidak tahu jenis sakit yang diderita salah satu temannya itu. Terkait dengan penemuan sebutir ekstasi di kamar mandi rumah Albar, ia menyatakan ekstasi itu belum tentu milik Albar sebab ada orang lain di rumah itu yang kebetulan sedang dicari polisi atas kasus narkoba. Ia mengatakan Albar tidak terlibat dalam sindikat narkoba kendati ada buronan kasus narkoba yang menginap di rumahnya selama dua malam. Buronan yang tertangkap di rumah Albar adalah Jenny, tersangka penemuan 490 ribu ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat, pekan lalu. "Dia hanya kasihan saja karena didatangi seorang ibu dengan anak kecil yang kebingungan mencari rumah kontrakan. Ia tidak berpikir bahwa kasus ini bisa berbuntut panjang," katanya. Albar, katanya, mengaku hanya apes karena keputusannya untuk mengijinkan Jenny menginap membuat ia juga ditangkap. "Ia hanya simpati sama Jenny yang datang untuk cari rumah kontrakan," katanya. Menyinggung tentang Fachry Albar yang kini menjadi buronan Polri karena penemuan 1,2 gram kokain, Farhat juga mengaku tidak yakin kokain itu milik Fachri. Ia menyatakan, bisa saja kokain itu milik orang lain yang menginap di rumah Albar. Untuk itu ia meminta Fachry untuk tidak melarikan diri dan segera menghadapi masalah hukum ini sebab belum tentu ia bersalah dalam kasus ini. "Ia tidak melarikan diri tapi hanya perlu menenangkan diri setelah mendengar ayahya ditangkap polisi," kata Farhat. Kendati menjadi buron, Farhat meminta agar polisi dapat menangkap secara baik-baik dan tidak perlu menggunakan tembakan saat menangkapnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007