Jakarta (ANTARA News) - Pengusaha mikro asal Sentani, Papua, Loisa Lies Wally, memenangkan penghargaan di bidang usaha kecil menengah (UKM) tingkat nasional Citi Micro-Entrepreneurship Award (CMA) 2007 menyisihkan 763 pengusaha mikro dari seluruh tanah air yang turut berkompetisi dalam ajang tersebut. "Sudah sejak 1996 saya memproduksi kapur sirih dan menjualnya ke pasar Sentani di Papua," kata ibu empat anak itu setelah menerima penghargaan di Jakarta, Kamis. Loisa memiliki usaha produksi kapur sirih yang dijualnya Rp1.000 per bungkus. Ia membakar kerang (bahan baku kapur sirih) dua hari sekali untuk menghasilkan 700 bungkus dan kemudian mengirimkan dagangannya ke pasar Sentani Papua. Sebelum berdagang sirih, lulusan Sekolah Pendidikan Guru itu sempat mendaftar sebagai guru tetap tetapi selama tujuh tahun mengabdi belum juga diangkat. "Saya kemudian memutuskan untuk berwirausaha kapur sirih dengan modal awal Rp50.000 yang kemudian bertahap naik menjadi Rp1 juta untuk membeli kerang," katanya. Dari usaha itulah, ia kemudian mampu membeli peralatan bengkel sehingga usaha bengkel suaminya bisa dimulai di luar kota dan berkembang. Pada 2007, Loisa mulai dapat mengakses lembaga perbankan yaitu BPR Irian Sentosa dan meminjam modal sebesar Rp3 juta. Kepala Cabang BPR Irian Sentosa, Verasisca, mengatakan, pihaknya membuka kesempatan untuk membantu pengembangan usaha mikro di bidang perdagangan sirih karena potensi kapur sirih amat besar di Papua. "Kita bisa melihat di Papua itu hampir semua orang dari berbagai umur mengkonsumsi sirih, jadi kami melihat ini sebagai peluang untuk dikembangkan," kata Vera. Hingga kini usaha mikro terkonsentrasi di wilayah barat Indonesia tetapi ternyata tidak hanya Loisa yang mampu mengembangkan bisnis mikronya. Sejumlah pengusaha mikro lain dari Timur Indonesia mampu bersaing menjadi nominee dalam ajang CMA 2007, di antaranya Abi Jurpayapo pengrajin kerang mutiara dari Ambon, Khoirurrohim yang membuka bengkel motor dari Babo Bintuni, dan Endang Kusumawati penjahit dari Palu. CMA diselenggarakan secara rutin tiap tahun oleh UKM-Center FE UI, Citipeka, dan Citi Foundation. Dari empat kategori yang ada (industri mikro berbasis pertanian dan makanan olahan, kerajinan, perdagangan, dan jasa) panitia memutuskan tiga pemenang dari kategori yang masing-masing mendapatkan hadiah Rp11 juta untuk pemenang pertama, Rp9 juta untuk pemenang kedua, dan Rp7 juta untuk pemenang ketiga. Ketua juri CMA 2007 yang juga perwakilan dari UKM-Center FE UI, Nining I. Soesilo, mengatakan, pengusaha mikro asal Indonesia timur, terutama Loisa amat menarik dan unik. Loisa dinilai berhasil mengajak kelompoknya, tujuh orang ibu rumah tangga untuk berwirausaha kapur sirih. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007