Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom dan Strategi Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan menilai pembangunan infrastruktur, yang telah dilakukan pemerintah, membantu pemangkasan biaya logistik.

"Dalam lima tahun terakhir, percepatan pembangunan infrastruktur terbukti efektif dalam membantu meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya logistik," kata Katarina dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

Katarina menjelaskan belanja infrastruktur yang meningkat dari Rp150 triliun pada 2014 menjadi Rp415 triliun pada 2019 menjadi kunci utama pembangunan prasarana yang masif.

Pembenahan ini mampu menurunkan biaya logistik Indonesia dari sebelumnya 30 persen terhadap PDB menjadi 24 persen terhadap PDB.

Namun, ia mengingatkan biaya logistik di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

"Sehingga, diharapkan pemangkasan biaya logistik masih akan terus berlanjut seiring dengan banyaknya proyek infrastruktur yang akan diselesaikan di tahun 2020-2022," kata Katarina.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penguatan sarana infrastruktur dan pembangunan manusia merupakan hal penting agar Indonesia menjadi negara maju.

Selama ini, komitmen tersebut telah ditandai dengan kebijakan anggaran yang berkualitas untuk mendukung program pembangunan serta diiringi oleh pemanfaatan belanja yang produktif.

"Investasi infrastruktur besar-besaran Indonesia dalam beberapa tahun terakhir akan menghasilkan peningkatan nyata terhadap daya saing dan produktivitas ekonomi secara keseluruhan," katanya.

Baca juga: Indonesia serukan pentingnya penguatan infrastruktur di Pertemuan ADB
​​​​​​​
Baca juga: BKPM-Kemenhub tawarkan investasi infrastruktur perhubungan darat

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2019