Jakarta (ANTARA) - Bagi ilustrator muda Indonesia, Diela Maharani, menahan lapar dan haus selama puasa adalah hal biasa, justru yang sulit adalah menguatkan diri untuk tidak emosi.

"Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, menahan emosinya yang berat. Berhubungan dengan orang di jalan, menjaga jangan sampai bikin emosi dan kesal," kata Diela saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/5).

Beruntung bagi Diela yang terkadang bisa bekerja di rumah sehingga ia tidak harus setiap hari bergelut dengan kemacetan atau ruwetnya lalu lintas di Jakarta yang membuat marah atau jengkel.

Sementara itu, bicara soal menu favorit selama Ramadhan, Diela yang mengaku masih belajar berpuasa dengan baik itu, tidak pernah melewatkan kurma dalam menu hariannya.

"Makanan favorit itu kurma, setiap puasa pasti ada kurma," kata lulusan Akutansi Universitas Islam Negeri Jakarta itu.

Diela adalah ilustrator Indonesia yang namanya telah mendunia, karyanya pernah masuk ajang pameran South East South West (SESW) di Austin, Amerika Serikat, tahun 2010.

Paris, Hong Kong, dan Roma adalah kota yang pernah didatanginya untuk pameran. Ia juga pernah berkolaborasi dengan sejumlah merek-merek dunia, salah satunya Adidas.

Saat ini, ia terlibat dalam proyek selama Ramadhan bekerja sama dengan brand kenamaan. Salah satunya, lewat karya ilustrasi "bring your own box" untuk kampanye "Makan Bijak".

Kampanye itu bertujuan mengajak masyarakat menciptakan budaya baru yakni menyisihkan makanan dan menyimpannya dalam kotak makan, ketimbang dibuang menjadi sampah.

Untuk mengerjakan dua ilustrasi kampanye Makan Bijak itu, ia butuh waktu dua pekan.

"Aku coba dalam bentuk visual, agar apa yang dilihat pertama kali langsung paham supaya pesannya sampai. Pemikirannya literal, makanan penuh, sisanya disisihkan. Setiap orang punya porsi makan masing-masing makanan banyak banget, bisa disisihkan," ujarnya.

Baca juga: Rizki Mocil puasa penuh sebagai teladan anaknya

Baca juga: Ramadhan momentum tepat jaga kesehatan dan lingkungan

 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2019