Bandung (ANTARA News) - Dede si "manusia akar" (38) akan menempuh empat tahapan operasi pembedahan jaringan kutil raksasa (biopsi) pada sekujur tubuhnya oleh Tim Khusus (Timsus) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Timsus RSHS di Bandung, Senin, memaparkan bahwa empat tahapan itu meliputi biopsi pada kedua belah tangannya, biopsi pada kedua telapak kaki serta jari-jemarinya, operasi pada kulit mukanya serta sebagian badannya, dan biopsi pengulangan menelusuri seluruh badannya. Ketua Timsus RSHS, dr Rachmat Dinata, menjelaskan bahwa dengan biopsi itu diharapkan kutil raksasa yang telah menjamur sehingga menyerupai akar pohon itu dapat segera dibersihkan, dan dihilangkan. Rachmat mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih meninjau perkembangan kondisi tubuh Dede, sehingga kondisi fisik serta mentalnya benar-benar siap, serta layak untuk menjalani operasi pembedahan. "Perkembangan 'human pappiloma virus-2' (hpv-2) penyebab kutil itu mudah menjalar, membesar, dan menerpa seluruh tubuh pasien karena lemahnya kondisi tubuh, juga akibat minimnya jaringan sel darah putih yang dimilikinya," kata Rachmat menjelaskan. Sementara itu, Ketua Bidang Bedah Plastik RSHS, dr Hadi Siswoyo, mengemukakan bahwa pasca-biopsi diperkirakan Dede akan mengalami pendarahan hebat pada seluruh jaringan kulitnya. Dikatakannya, menanggulangi kemungkinan buruk itu pihaknya akan menerapkan biopsi dengan metode "skin graft" dan metode "skin flat" untuk menutup jaringan sel darahnya. "Pasca-operasi Dede juga memerlukan satu jenis obat yang hanya bisa didapatkan di Singapura atau Australia bernama `Acetredin`, untuk menghambat pertumbuhan jaringan kutil raksasa bertanduk," ujarnya. Demi mendapat obat tersebut, Timsus RSHS akan segera berkomunikasi dengan pihak kedokteran di kedua negara itu. Dirut RSHS, dr Cissy Prawira, mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha mendapat obat tersebut secara gratis karena selama ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pihak kedokteran di kedua negara itu, terutama dengan pihak-pihak di Singapura. "Semoga pihak kami bisa mendapat obat itu secara cuma-cuma mengingat hubungan pihak kami selama ini cukup baik, dan terarah dengan pihak kedokteran di negara tetangga itu," katanya. Mengenai penanganan "manusia akar" bersama ahli kulit dan kelamin dari Maryland University, Amerika Serikat (AS), Dr Anthony Gaspary, Cissy mengungkapkan bahwa Gaspary telah melakukan komunikasi langsung bersama pihaknya. Menurut dia, pada 11 Desember 2007 ahli dermatologi AS itu akan melakukan uji banding terhadap temuan Timsus RSHS mengenai kondisi terakhir, serta penanganan Dede. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007