Sidoarjo (ANTARA News) - Tim Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) kembali menciptakan cara penanganan luapan lumpur Lapindo dengan mendemontrasikan pompa khusus penyedot lumpur star pump. Pompa jenis star pump ini memiliki kekuatan 50 HP (Horse Power) dan mampu menyedot lumpur sebanyak 10 ribu M3 per hari yang dikerjakan di bengkel PT Karya Dua Perkasa Desa, Kebon Agung, Gedangan, Sidoarjo. Ketua Tim Alumnus ITS Jaya Laksana mengatakan, keistimewaan lainnya dari pompa yang digerakkan dengan tenaga listrik ini mampu menghancurkan batu maupun kerikil yang tercampur di dalam lumpur. "Selain kerikil, star pump juga mampu menyedot lumpur suhu panasnya hingga mencapai di atas 80 derajat Celcius tanpa dicampuri air terdahulu," katanya menegaskan. Ia menjelaskan, karakteristik pompa ini cocok dengan kondisi semburan lumpur. Pihaknya sengaja membuat pompa khusus lumpur panas ini, setelah sebelumnya melakukan penelitian serta beberapa kali percobaan terkait kondisi lumpur. "Pompa star pump ini karakteristiknya cocok untuk ditempatkan di pusat semburan," katanya. Menyinggung berapa pompa yang akan dipasang untuk mengalirkan lumpur secara langsung dari pusat semburan ke lahan kosong yang jaraknya mencapai sekitar delapan kilometer dari pusat semburan, menurut Jaya membutuhkan 16 pompa. "Kebutuhan 16 pompa itu dengan asumsi satu unit star pump akan efektif menyedot lumpur sepanjang 500 meter," katanya. Ia mengaku, pihaknya juga akan menyediakan pompa star pump cadangan untuk mengantisipasi adanya kerusakan dan siap menciptakan pompa star pump lagi yang mempunyai kemampuan lebih besar yang sanggup menyedot hingga mencapai 50 ribu M3/hari. Sebelumnya, tim ITS berhasil menangani semburan baru (bubble, red) dengan metode Bernouli, seperti yang diujicobakan di bubble Mindi dan Jatirejo, Porong. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007