Jakarta (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa dari BEM Merah Mutih dan FAM UI mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) agar menuntaskan para obligor BLBI yang belum mempunyai surat keterangan lunas (SKL) dalam aksi unjuk rasa di depan gedung Kejagung, Jakarta, Kamis siang. Koordinator aksi itu Noviar mengatakan, aksi unjuk rasa itu dimaksudkan mendorong Kejagung agar segera mengusut sebanyak delapan obligor Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI) "nakal" yakni mereka belum memiliki SKL dari pemerintah dan yang tidak kooperatif untuk melunasi utangnya yang mencapai ratusan triliun rupiah. Dalam aksinya, pengunjuk rasa tergabung badan eksekutif mahasiswa (BEM) Merah Putih dari perguruan tinggi se-Jakarta serta Front Aksi Mahsiswa (FAM) Universitas Indonesia (UI) mengajukan tuntutan ke Kejagung, yakni meminta Kejagung agar menghormati dan menegakkan kepastian hukum di Indonesia dengan berpegang teguh pada Perpres tentang SKL kepada obligor BLBI yang kooperatif. "Kejagung harus segera menangkap delapan obligor BLBI yang nakal dan kini berada di luar negeri serta dapat bekerjasama dengan Pemerintah Singapura untuk menangkap mereka guna melunasi utangnya kepada pemerintah RI," kata Noviar. Dia juga meminta pemerintah dan DPR agar tidak mempolitisasi kasus BLBI, tapi tetap menegakkan hukum agar para obligor yang nakal itu segera mengembalikan utangnya kepada pemrintah RI. Menurut Noviar, pernyataan tuntutan BEM Merah Putih dan FAM UI akan diserahkan kepada staf di Kejagung dan diharapkan disampaikan kepada Jaksa Agung. Dia berjanji, pihaknya akan membawa massa yang lebih banyak lagi, jika pihak Kejagung tidak segera memenuhi tuntutan tersebut. Unjukasa yang belangsung tertib itu ditandai membawa spanduk yang antara lain bertuliskan "Tangkap 8 Obligor Nakal BLBI" dan "Periksa Obligor BLBI yang belum Punya SKL".(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007