Yogyakarta (ANTARA News) - Kandungan steroid yang banyak ditemukan pada tetes mata dapat mengakibatkan pemakai mengalami kebutaan permanen jika digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai aturan. "Kesadaran dan pengetahuan sebagian besar masyarakat tentang bahaya steroid ternyata masih sangat kurang, sehingga banyak terjadi kasus kebutaan akibat penggunaan tetes mata ini," kata Ketua Pesatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Suhardjo, Kamis. Ia mengatakan, sejak beberapa tahun ini dirinya banyak didatangi pasien dengan kasus semacam ini, bahkan banyak pasien yang mayoritas anak-anak tersebut, berobat setelah kondisinya parah. "Banyak pasien khususnya anak-anak yang datang berobat dalam kondisi sudah buta akibat penggunaan tetes mata yang tidak sesuai aturan," katanya. Ia mengatakan, kasus paling banyak bayak terjadi adalah penggunaan tetes mata yang mengandung steroid untuk mengobati alergi mata pada anak. "Pengunaan obat jenis ini selama dua bulan berturut-turut akan mengakibatkan `glaucoma` atau peningkatan tekanan dalam bola mata yang akan berujung pada kerusakan syarat penglihatan. Biasanya orang tua membeli obat tetes mata tanpa resep dokter," katanya. Menurut dia, tetes mata dengan steroid memang cukup efektif untuk mengobat alergi mata, tetapi obat ini tidak boleh diberikan dalam waktu lama. "Sebenarnya anak yang menderita alergi mata tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya saat menginjak dewasa," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007